Hariri akan Kembali ke Lebanon Setelah Menyatakan Mundur Sebagai Perdana Menteri

id Saad al-Hariri

Hariri akan Kembali ke Lebanon Setelah Menyatakan Mundur Sebagai Perdana Menteri

Saad al-Hariri. (cc)

Beirut, (Antara Sumbar) - Saad al-Hariri mengatakan, Selasa, dirinya akan kembali ke Lebanon dari Arab Saudi dalam dua hari mendatang, 10 hari setelah ia secara mengejutkan menyatakan mundur sebagai perdana menteri Lebanon melalui siaran dari Riyadh.

Pengunduran dirinya yang tiba-tiba itu diumumkan pada 4 November dan membuat Lebanon jatuh ke dalam krisis politik serta kembali ke garis depan persaingan kekuatan di kawasan Timur Tengah antara Muslim Sunni Arab Saudi dan Syiah Iran.

Sekutu Iran, Hisbullah, memegang kekuasaan utama dalam politk Lebanon. Hisbullah telah sekian lama merupakan musuh Hariri namun tetap menjadi bagian pemerintahan koalisi yang dibentuk Hariri tahun lalu.

Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Hariri mengecam Iran maupun Hisbullah.

Sejumlah pejabat tinggi serta politisi Lebanon, yang berhubungan dekat dengan Hariri, mengatakan bahwa Arab Saudi memaksa Hariri untuk mundur, mendikte pernyataan dan menempatkan perdana menteri Lebanon itu dalam tahanan rumah.

Baik Riyadh maupun Hariri telah membantah tuduhan tersebut.

Hariri merupakan sekutu politik Riyadh dan memegang kewarganegaraan Saudi. Ia menyebut kekhawatiran akan dibunuh serta bahwa Hisbullah sedang menabur pertikaian di dunia Arab sebagai alasan dirinya mundur.

Presiden Lebanon Michel Aoun telah menyatakan ia tidak akan menerima permohonan pengunduran diri Hariri sampai sang perdana menteri kembali ke Beirut untuk menyampaikan permohonan itu secara resmi.

Sejumlah pengulas mengatakan ketika Hariri menyampaikan pengunduran diri secara langsung, para panggota parlemen akan mencalonkannya untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri dan Aoun akan memintanya untuk membentuk pemerintahan baru.

Keadaan itu membuka kemungkinan pembicaraan politik akan berlangsung dalam waktu lama seperti yang pernah terjadi hingga terwujudnya pembentukan pemerintah kesatuan nasional, yang membuat Hariri tahun lalu mendapatkan jabatan sebagai perdana menteri.

Hariri diperkirakan akan mengontak Aoun untuk melakukan dialog politik menyangkut masalah-masalah kunci Lebanon.

Menurut sejumlah politisi senior, dialog itu kemungkinan terutama akan menegaskan kebijakan Lebanon untuk tidak terlibat dalam konflik kawasan serta peranan Hisbullah dalam konflik-konflik di perbatasan Lebanon. (*)