Jakarta, (Antara Sumbar) - PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) menjaminan keamanan data pelanggan Satelit Telkom 1 yang sedang menjalani migrasi atau pengalihan ke Satelit Telkom 2 dan Satelit Telkom 3S.
"Dalam migrasi ini, Telkom hanya sebagai pihak yang mengoneksikan. Jadi data keamanan data berada pada sisi data base pemilik pelanggan," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, di Gedung Merah Putih Telkom, di Jakarta, Senin.
Alex menjelaskan proses migrasi pelanggan Satelit Telkom 1 ke Satelit Telkom 2 dan Satelit Telkom 3S sedang berlangsung dijadwalkan selesai pada 10 September 2017.
Pada Jumat (25/8), sekitar pukul 16.51 WIB terjadi anomali pada Satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena sehingga semua layanan transponder dari satelit itu terganggu. Hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan pada sejumlah layanan ATM perbankan berbasis Very Small Appeture Small (Vsat).
"Saya bisa katakan para "end user" kita yang punya data seperti perbankan pasti sudah punya 'firewall'. Jadi Telkom hanya penyedia jaringan satelit," kata Alex.
Menurut catatan, Satelit Telkom 1 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 63 pelanggan, 8 di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki sekitar 12.030 site sehingga total ground segment sekitar 15.000 site.
Ia menjelaskan, untuk mengawal proses recovery berjalan maksimal, TelkomGroup membentuk posko crisis center yang beroperasi 7x24 jam.
Secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 terus melakukan investigasi, dan saat ini sedang menjalankan prosedur prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit Telkom 1 secara komprehensif.
Rencana tindak lanjut untuk Satelit Telkom 1 baru akan dapat ditentukan dalam beberapa hari kedepan dan tidak tertutup adanya kemungkinan satelit Telkom 1 tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.
Alex menjelaskan dalam bisnis satelit ada tiga kelompok yang menjadi pengguna jasa Vsat, yaitu pemerintah, pelanggan korpirasi dan swasta.
Prioritas dalam recovery Satelit Telkom 1 yaitu lembaga pemerintah untuk keperluan strategis dalam melayani masyarakat termasuk operasional pemerintah.
"Prioritas ini supaya pelayanan publik tidak terganggu," ujarnya.
Selanjutnya, kedua, pelanggan yang memberikan layanan kepada publik seperti perbankan dan penyiaran. Ketiga, kelompok korporasi yang menggunakan jasa satelit untuk keperluan perusahaan sendiri.
"Dari 15.000 sites yang sedang dalam prose recovery dan migrasi, atau per hari sebanyak 1.500 sites. Saat ini sudah selesai migrasi mencapai 17 persen. Ditargetkan pada 10 September 2017 proses recovery sudah tuntas," ujar Alex. (*)
Berita Terkait
Diskominfotik Sumbar gandeng Telkom-Telkomsel entaskan blankspot
Kamis, 21 Maret 2024 4:13 Wib
Bupati Pesisir Selatan terima kunjungan manajemen Telkom Grup, bahas BTS
Selasa, 1 November 2022 9:10 Wib
Langkah cepat tim recovery Telkom, akses telekomunikasi sudah pulih
Sabtu, 26 Februari 2022 12:38 Wib
Adhi Karya-Telkom bekerja sama digitalisasi layanan telekomunikasi
Sabtu, 29 Januari 2022 14:01 Wib
Teknologi 5G pertambangan kolaborasi Freeport-Telkom diluncurkan Mei 2022
Minggu, 9 Januari 2022 16:26 Wib
DPRD Agam berharap Telkom pasang tower mudahkan komunikasi warga
Kamis, 9 Desember 2021 15:19 Wib
UIN Imam Bonjol-PT Telkom Indonesia jalin kerja sama
Sabtu, 20 November 2021 7:46 Wib
Semrawutnya Instalasi Kabel Di Tangsel
Senin, 27 September 2021 15:18 Wib