Pemkab Padangpariaman Minta Panitia Kenali Ciri Hewan Kurban yang Sehat

id Bustanil Arifin

Pemkab Padangpariaman Minta Panitia Kenali Ciri Hewan Kurban yang Sehat

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padangpariaman, Bustanil Arifin. (Antara Sumbar/Aadiyat MS)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, meminta masyarakat untuk mengenali ciri-ciri ternak yang sehat untuk dijadikan kurban, agar hewan yang akan disembelih benar-benar layak dan aman dikonsumsi.

Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat, Bustanil Arifin di Parit Malintang, Senin, mengatakan ciri-ciri sapi yang sehat dan aman dikonsumsi bisa dilihat dari fisik sapi yakni tidak cacat, satu gigi telah berganti menandakan umur lebih dari dua tahun, dan tidak memiliki penyakit kulit.

"Ciri umum ini mudah dikenali pada fisik sapi, dengan demikian tidak ada alasan panitia kecolongan dalam memilih sapi yang layak dan sehat untuk kurban," tambahnya.

Dikatakan selain pemeriksaan oleh panitia, pihaknya juga menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan kurban di tempat-tempat penjualan sapi, dan turun langsung ke masjid dan mushalla.

"Kita selalu memantau kondisi kesehatan sapi kurban sebelum disembelih untuk memastikan sapi sehat dan tidak terjadi penyebaran penyakit sapi kepada manusia.

Sejauh ini kata dia, dari pemantauan sapi kurban sehat dan aman karena umumnya ternak itu berasal dari daerah Padangpariaman, belum ada yang didatangkan dari luar.

Namun ia mengimbau warga daerah itu yang akan akan memotong hewan kurban tetap melapor ke petugas pemeriksa terdekat guna memastikan kesehatan hewan.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyembelih sapi yang masih produktif, karena dapat mempengaruhi populasi sapi di daerah itu.

Dari data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tercatat jumlah sapi pada 2016 mencapai 35 ribu ekor dengan angka kelahiran sebanyak 8.500 ekor.

Dari jumlah itu sebagian dipotong untuk kebutuhan daerah sendiri dan sebagian ada yang dikirim ke daerah lain seperti Pariaman, Padang, dan Padangpanjang.

Sementara Bendahara Pasar Ternak Sungai Sarik, Agustina mengatakan pedagang sapi di pasar itu banyak juga yang datang dari daerah lain seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman Barat, dan Kota Payakumbuh, namun warga lokal masih lebih memilih sapi lokal. (*)