Semarang, (Antara Sumbar) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyatakan 83 motor satuan tugas distribusi bahan bakar minyak sudah siap beroperasi selama Lebaran 2017.
"Saya berharap agar peningkatan konsumsi BBM ini dapat diantisipasi, di antaranya dengan menyediakan layanan produk BBM dalam bentuk kemasan di SPBU yang berada di jalur strategis. SPBU di jalur strategis juga diinstruksikan agar buka selama 24 jam dan menjaga ketahanan stoknya melalui penambahan delivery order (DO) serta membentuk SPBU kantong," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Semarang, Minggu, secara nasional, kondisi penyediaan BBM dan listrik serta mitigasi geologi dalam situasi kondusif.
Stok BBM pada periode mudik (10 Juni sampai 11 Juli 2017) dalam kondisi aman dengan rata-rata stok premium 1.253.443 KL (23 hari), minyak solar 1.887.540 KL (27 hari), pertalite 1.137.822 KL (20 hari), avtur 374.641 KL (26 hari), pertamax 740.936 KL (22 hari), pertamax turbo 19.250 KL (22 hari) dan Dex 21.620 KL (32 hari).
Pertamina sudah menyiapkan Prosedur Operasi Standar Tanggap Darurat di 30 titik rawan macet.
Stok elpiji nasional untuk periode Idul Fitri 1438 Hijriah (10 Juni 2017 sampai 11 Juli 2017) perkiraan ketahanan rata-rata 326.371 MT (16 hari). Pertamina telah menyiapkan Prosedur Operasi Tanggap Darurat selama periode mudik.
Sistem Ketenagalistrikan Nasional, pada periode Idul Fitri (10 Juni sampai 11 Juli 2017) secara umum dalam kondisi normal dan siaga, di mana daya mampu pembangkit sebesar 39.814 MW dan beban puncak sebesar 31.139 MW sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 8.675 MW.
Untuk kelistrikan sistem Jawa Bali dalam kondisi normal, sedangkan untuk sistem luar Jawa Bali secara umum dalam kondisi siaga.
Namun dalam periode H-15 sampai H+15 Idul Fitri diharapkan kondisi siaga berubah menjadi kondisi cukup.
Terkait dengan mitigasi kemungkinan bencana geologi, intensitas curah hujan pada Juni 2017 di beberapa wilayah (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan, dan NTT bagian barat) menunjukkan tanda-tanda peningkatan, termasuk potensi bencana geologi.
Terkait dengan potensi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor, antisipasinya dengan disiapkan informasi peta titik rawan gerakan tanah dan gempa bumi, status gunung api, serta satgas tanggap darurat.
"Ini masa liburan yang besar sekali dan pemerintah menetapkan libur bersamanya panjang, seminggu. Pasti konsumsi daerah-daerah wisata tidak akan turun," katanya
Ia menjelaskan jika di Pulau Jawa secara keseluruhan turun bebannya sekitar 20 hingga 30 persen, sedangkan di Bali, saat Natal atau Tahun Baru, apalagi seperti sekarang libur panjang Lebaran Idul Fitri, walaupun industri dan usaha tutup, "demand-nya" tidak banyak berubah.
"Kalau turun, maksimum lima persen. Jadi harus siaga, " ujar Menteri Jonan. (*)
Berita Terkait
Permukaan tanah Jakarta turun, ini penyebabnya
Jumat, 18 Oktober 2019 13:46 Wib
Sikapi perubahan dunia, Jonan ingatkan pemangku kepentingan aktif bangun ESDM
Sabtu, 28 September 2019 10:03 Wib
Ini rencana pengembangan Blok Masela yang dilaporkan Jonan ke Presiden
Rabu, 17 Juli 2019 6:24 Wib
Pembangunan jalan tol dongkrak konsumsi BBM
Kamis, 13 Juni 2019 14:16 Wib
Empat kali tak hadir, akhirnya Ignasius Jonan ke KPK terkait kasus PLTU Riau-1
Jumat, 31 Mei 2019 10:16 Wib
Jonan ingatkan PLN jamin listrik jangan "down" sampai penghitungan suara
Jumat, 12 April 2019 14:10 Wib
Antisipasi penyimpangan, pemerintah perketat pengawasan distribusi solar
Senin, 25 Maret 2019 9:35 Wib
Akan ada 1,2 juta sambungan listrik gratis bagi masyarakat miskin pada 2019
Senin, 11 Februari 2019 9:54 Wib