Padang, (Antara Sumbar) - Sejumlah masyarakat dari kalangan pengobat penyakit secara alternatif Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengharapkan obat yang diracik secara tradisional dapat lebih berkembang.
"Sudah seharusnya beberapa tradisi pengobatan di daerah dapat dikembangkan secara alamiah," kata salah seorang pengobat alternatif Hasan Basri di Padang, Senin.
Menurut dia meskipun saat ini apoteker banyak menciptakan obat berbahan kimia namun obat berbahan alamiah atau dengan cara tradisional dapat digunakan dalam pengobatan alternatif.
Kadang kala, tambahnya pengobatan alternatif bahan tradisional tersebut katanya kerap lebih manjur daripada obat kimia.
"Bila apoteker memiliki dua kemampuan meracik obat kimia juga mahir meramu obat tradisional tentunya akan lebih menguntungkan," ujarnya.
Keuntungan ini, sebutnya berdampak bagi apoteker maupun pasiennya.
Pertama keuntungan apoteker yakni tidak kehilangan akal saat obat racikan kimia tidak manjur karena dapat meramu obat tradisional.
Keuntungan yang kedua yakni akan tercipta racikan obat yang tentunya memiliki kualitas lebih baik.
Bagi pasien tentunya akan mendapatkan obat penyembuh yang berkualitas, ucapnya.
"Apoteker memiliki peluang membangkitkan kembali obat tradisional dengan ilmu yang dimiliki," katanya.
Dalam hal ini, tambahnya apoteker tersebut dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan pengobat alternatif tradisional.
Setidaknya ilmu yang ada pada pengobat tersebut dapat diadopsi untuk menambah khasanah pengetahuan para apoteker tersebut, lanjutnya.
Pengobat alternatif lain Yurneli (45) menilai apoteker sedikit banyak sudah memahami banyak obat tradisional namun sebagian besar bahan tersebut diubah menjadi obat kimia.
Menurutnya yang perlu dilakukan saat ini oleh apoteker yakni mengikuti perkembangan obat tradisional di tengah masyarakat.
Dari peninjauan tersebut nantinya akan diketahui sisi kelemahannya, inilah yang akan disempurnakan menjadi obat yang berkualitas, jelasnya.
Sementara itu pakar tanaman obat Universitas Andalas Padang, Prof Amri Bachtiar mengatakan bahwa dalam ilmu farmasi semua kajian bahan alami untuk pengobatan tradisional dipelajari.
Saat ini, tambahnya banyak apoteker melakukan konversi bahan alami menjadi obat yang praktis dan aman.
Tinggal saja saja kemampuan para apoteker yang menentukan bagus atau tidak kualitas obat racikannya. (*)
Berita Terkait
Gelar Tiga Lomba Tradisional Sambut Ramadhan, Ny. Genny Hendri Septa Apresiasi TP-PKK Kelurahan TBG
Rabu, 28 Februari 2024 16:33 Wib
Santika Indonesia catat 77 persen orang Padang memilih menggelar pernikahan secara tradisional
Selasa, 30 Januari 2024 18:14 Wib
Kilang tebu tradisional menggunakan kerbau
Senin, 22 Januari 2024 10:44 Wib
Tim gabungan Polres Pasbar amankan 60 liter minuman keras tradisional
Minggu, 31 Desember 2023 9:11 Wib
Modernisasi kilang tebu di Agam, dari tradisional hingga modern
Kamis, 28 Desember 2023 5:09 Wib
Pandai besi tradisional di Tidore Kepulauan
Senin, 27 November 2023 17:13 Wib
Bank Indonesia per luas penggunaan QRIS di pasar tradisional Sumbar
Jumat, 24 November 2023 18:19 Wib
Pengolahan kopi robusta secara tradisional
Rabu, 1 November 2023 16:25 Wib