New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak mengalami kerugian besar pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan minyak mentah AS jatuh 3,7 persen ke level terendah tujuh bulan, karena data mingguan menunjukkan peningkatan tidak terduga dalam persediaan bensin Amerika Serikat.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun sebesar 1,7 juta barel pada pekan lalu menjadi 511,5 juta barel.
Namun demikian, persediaan produk-produk minyaknya meningkat, dengan bensin naik 2,1 juta barel menjadi 242,4 juta barel, 2,3 persen di atas level tahun lalu.
Kedua kontrak acuan minyak turun ke level terendah sejak Mei, karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global terus membebani pasar.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, kehilangan 1,73 dolar AS menjadi menetap di 44,73 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 1,72 dolar AS menjadi ditutup pada 47,00 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Langkah Pemprov Sumbar antisipasi lonjakan harga pangan pascabencana
Jumat, 17 Mei 2024 15:06 Wib
Harga emas Antam turun Rp11.000 jadi Rp1,343 juta per gram
Jumat, 17 Mei 2024 9:18 Wib
Pemprov Sumbar antisipasi lonjakan harga pangan pascabencana
Kamis, 16 Mei 2024 19:50 Wib
Exco PSSI ungkap kenaikan harga tiket untuk pendanaan timnas Indonesia
Kamis, 16 Mei 2024 15:04 Wib
Harga emas Antam melonjak hingga Rp1,354 juta per gram
Kamis, 16 Mei 2024 10:22 Wib
Harga emas Antam naik ke angka Rp1,332 juta per gram
Rabu, 15 Mei 2024 9:00 Wib
Harga emas Antam tergelincir ke Rp1,324 juta per gram
Selasa, 14 Mei 2024 8:58 Wib
Kualitas dan harga sebagai hubungan yang penting dalam persaingan bisnis
Senin, 13 Mei 2024 15:38 Wib