Chicago, (Antara Sumbar) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut, di tengah situasi politik yang tidak stabil baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 6,4 dolar AS atau 0,52 persen, menjadi menetap di 1.236,4 dolar AS per ounce.
Emas melanjutkan tren kenaikannya karena indeks dolar AS melemah 0,80 persen menjadi 98,09 pada pukjul 18.42 GMT.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun, emas berjangka akan naik.
Investor berlindung di logam mulia ketika cerita tentang berbagi informasi rahasia Presiden Donald Trump dengan pejabat tinggi Rusia pada sebuah pertemuan Gedung Putih baru-baru ini menduduki berita utama.
Masalah geopolitik lainnya, seperti ketidakpastian seputar Semenanjung Korea, juga menyebabkan kenaikan harga emas, kata beberapa analis.
Emas berjangka juga terdorong oleh Dow Jones Industrial Average AS yang melemah, turun 0,04 persen pada pukul 18.53 GMT. Bila ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik.
Perak untuk pengiriman Juli naik 14,4 sen atau 0,87 persen, ditutup pada 16,747 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 8,3 dolar AS atau 0,89 persen, ditutup pada 937 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam turun Rp11.000 jadi Rp1,343 juta per gram
Jumat, 17 Mei 2024 9:18 Wib
Harga emas Antam melonjak hingga Rp1,354 juta per gram
Kamis, 16 Mei 2024 10:22 Wib
Harga emas Antam naik ke angka Rp1,332 juta per gram
Rabu, 15 Mei 2024 9:00 Wib
Harga emas Antam tergelincir ke Rp1,324 juta per gram
Selasa, 14 Mei 2024 8:58 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,333 juta per gram
Senin, 13 Mei 2024 9:26 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,308 juta per gram
Rabu, 8 Mei 2024 9:13 Wib
Polres Pasaman Barat tertibkan tambang emas ilegal
Selasa, 7 Mei 2024 18:09 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,318 juta per gram
Selasa, 7 Mei 2024 8:57 Wib