Jalur Alternatif Padang-Bukitinggi Masih Ditutup Akibat Longsor

id Jalur Alternatif Padang-Bukitinggi

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Jalur alternatif yang menghubungkan Kota Padang dan Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) yakni Sicincin-Malalak-Balingka masih ditutup akibat longsor yang terjadi sejak Sabtu (3/12) di beberapa titik.

"Sejak Sabtu (3/12) hingga sore ini ada 10 titik longsor dan pembersihan material longsor dari jalan masih belum dapat dilakukan hingga tuntas," kata Camat Malalak Harmezi dikonfirmasi dari Bukittinggi, Jumat.

Menurutnya, karena curah hujan tinggi menyebabkan runtuhan tanah masih terjadi di titik-titik longsor tersebut seperti di titik longsor pertama terjadi, Sarasah yang hampir selesai proses pembersihan namun kembali longsor akibat hujan pada Jumat(8/12) malam.

"Pembersihan diupayakan dilakukan setiap hari oleh tim gabungan mulai pagi hari namun karena hujan masih turun, sore atau malam harinya kembali terjadi longsor. Hingga sore ini dapat dikatakan pembersihan di 10 titik itu belum mencapai 30 pesen," ujarnya.

Selain itu, longsor yang terjadi juga menyebabkan terganggunya aliran sungai Batang Manguih di daerah itu karena material longsor seperti kayu berserakan di aliran sungai.

"Hari ini kami lakukan survei menelusuri aliran sungai itu bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta perangkat nagari (desa adat) dan masyarakat. Kondisinya memerlukan penanganan khusus dan secepatnya," kata dia.

Ia menerangkan tumpukan material longsor di aliran sungai ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya banjir bandang yang dikhawatirkan membawa dampak lebih buruk.

"Setelah survei tadi kami harap pihak terkait seperti Dinas PU dapat segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir bandang," ujar dia.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Yunaidi mengatakan lima kecamatan rawan longsor di daerah itu sudah ditetapkan kondisi tanggap darurat selama satu bulan ini.

"Melihat kondisi cuaca saat ini kami imbau masyarakat terutama di lima kecamatan rawan longsor yaitu Kecamatan Malalak, Ampek Koto, Palupuh, Tanjung Raya dan Palembayan untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk pembersihan jalur Simaka masih terkendala kondisi cuaca namun diharapkan dapat diselesaikan secepatnya dan intensitas hujan tidak lagi tinggi. (*)