Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sumatera Barat (Sumbar), mengatakan jika penerbangan rute Padang-Singapura diaktifkan kembali maka keuntungan yang didapat tidak hanya pada sektor pariwisata.
"Keuntungan tersebut juga dapat berupa pengiriman barang dan jasa lainnya, dan sangat berpengaruh kepada peningkatan ekonomi Sumbar. Oleh sebab itu pengaktifan jalur penerbangan Padang-Singapura sangat dibutuhkan," kata Kepala Disparekraf Sumbar, Burhasman di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan untuk mengaktifkan kembali rute penerbangan tersebut, Pemerintah Provinsi Sumbar dan seluruh pihak terkait sudah mengusulkannya sejak lama. Sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah pusat.
Pihaknya berharap dalam waktu dekat rute penerbangan tersebut diaktifkan kembali, agar wisatawan asing khususnya dari Singapura dapat dengan mudah datang ke Sumbar.
Terlebih lagi, tambahnya saat ini minat wisatawan untuk mengunjungi Sumbar sedang tinggi baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
"Sumbar akan mendapat keuntungan yang banyak jika rencana ini dapat terealisasi, untuk pariwisata sendiri minat masyarakat sendiri sangat tinggi, namun terkendala oleh transportasi," jelasnya.
Selain itu, Burhasman juga berharap pihak Kementerian Perhubungan dapat memberi keputusan secepatnya, agar kunjungan ke Sumbar meningkat dan ekonomi pun semakin tumbuh.
Sementara itu Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah mengatakan saat ini para wisatawan dari Singapura yang hendak berkunjung ke Sumbar harus ke Pekanbaru, Riau dahulu setelah itu melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan darat.
Alternatif lain, transit di Jakarta terlebih dahulu dengan biaya perjalanan yang semakin besar, sehingga wisatawan harus berpikir dua kali untuk datang ke Sumbar.
"Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing tentu rute penerbangan tersebut sangat berpengaruh, ditambah lagi dengan minat wisatawan asing saat ini sedang tinggi," tambahnya.
Salah seorang petualang asal Kota Padang Hafni (22) mengatakan ketika ia pergi jalan-jalan ke negara lain, seperti Malaysia prosesnya mudah dan cepat. Sementara untuk melawat ke Singapura membutuhkan waktu yang lama dan harus transit.
"Oleh sebab itu saya belum pernah ke Singapura. Selain karena kendala transportasi masalah biaya juga perlu dipikirkan karena untuk ongkos perjalanan akan lebih mahal," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Indonesia-Arab Saudi perluas kerja sama bidang penerbangan
Selasa, 30 April 2024 18:57 Wib
Sumbar modifikasi cuaca antisipasi erupsi Marapi bagi penerbangan
Sabtu, 6 April 2024 12:07 Wib
BMKG Minangkabau: Waspadai abu vulkanik ganggu aktivitas penerbangan
Jumat, 5 April 2024 10:29 Wib
AP II Minangkabau lakukan "paper test" pastikan keamanan penerbangan
Kamis, 4 April 2024 17:07 Wib
Batik Air bebas tugaskan pilot yang tertidur 28 menit saat penerbangan
Minggu, 10 Maret 2024 9:08 Wib
Pemkab Pasaman Barat harapkan penerbangan kembali ada di Bandara Pusako Anak Nagari
Rabu, 24 Januari 2024 20:12 Wib
Rute baru penerbangan Bali-Lampung
Rabu, 17 Januari 2024 17:05 Wib
Kenaikan realisasi penerbangan tambahan periode Natal dan Tahun Baru
Kamis, 28 Desember 2023 18:13 Wib