Paritmalintang, (Antara)- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), Harry Azhar Azis, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Cimpago di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat.
Ketua BPK RI Harry Azhar Azis di Padangpariaman, Jumat, mengatakan kunjungan tersebut sekaligus dalam rangka pulang ke kampung halamannya.
"Dalam beberapa tahun terakhir Kabupaten Padangpariaman terlihat sangat gesit dalam melakukan pembangunan," kata dia.
Ia mengatakan jika semua Kepala Daerah di Sumbar bisa terus bekerja dan berbuat seperti yang dilakukan Padangpariaman, maka pembangunan di daerah tersebut akan semakin pesat.
"Saya bersama dengan Presiden dan Menteri Keuangan telah membicarakan perihal daerah dan kepala daerah yang serius dalam membangun, serta bisa mempertanggung jawabkan keuangan secara baik, maka diberikan penghargaan tertentu sekaligus insentif," katanya.
Untuk wilayah Sumbar, kata dia, umumnya setiap daerah sudah memperlihatkan kemajuan dalam pelaporan keuangan tersebut yang dibuktikan dengan peraihan penghargaan seperti opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Pengelolaan keuangan daerah harus maksimal dan baik serta jelas, oleh karena itu ada empat kategori penghargaan yang akan diberikan oleh BPK kepada daerah yang berprestasi.
Sementara itu Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni mengatakan pembangunan Jembatan Cimpago tersebut akan menghabiskan dana hingga Rp13 miliar.
Jembatan yang menggunakan tipe 'press tren' tersebut memiliki bentangan 50,8 meter dan lebar 8 meter serta menghubungkan langsung dengan Kabupaten Agam.
Ia juga mengapresiasi langkah dan sikap masyarakat setempat atas dorongan kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan sarana umum tersebut.
"Masyarakat di sekitar pembangunan jembatan sama sekali tidak meminta biaya apa pun termasuk ganti rugi, karena mereka menyadari kepentingan umum lebih diutamakan dibandingkan kepentingan pribadi," ujar Bupati dua periode tersebut.
Selain pembangunan jembatan, pemerintah setempat juga akan melakukan pembangunan di daerah Sungai Sariak dengan anggaran mencapai Rp5 miliar.
"Setelah dua pembangunan jembatan tersebut selesai, lima jembatan lagi menunggu untuk dibangun," ujarnya.
Selain itu Ali Mukhni juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut yang bergerak hingga 7,12 persen setiap tahunnya.
"Kita memiliki target pada 2016 laju pertumbuhan ekonomi Padangpariaman harus mencapai delapan persen, oleh karena itu perlu dukungan semua pihak," harapnya.
Azwar Anas Apresiasi Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Azwar Anas, mengapresiasi langkah, sikap dan upaya yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, dalam mendukung pemerintah setempat terhadap pembangunan.
"Pada dasarnya Sumatera Barat termasuk daerah yang memiliki banyak rintangan dalam membebaskan lahan," kata dia.
Halangan tersebut dikatakanya seperti adanya sistem tanah ulayat, tanah nagari, dan lain sebagainya sehingga proses pembangunan di berbagai daerah sering terkendala akibat kepentingan tadi.
"Khusus di Kabupaten Padangpariaman saya sangat apresiasi dengan masyarakat sekaligus bupatinya, karena berbagai pembangunan berskala nasional dan Internasional bisa dilakukan tanpa harus berkonflik dengan masyarakat setempat," jelasnya.
Ia mengatakan setiap masyarakat yang mau, ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab dalam merelakan tanah, harta, ilmu pengetahun dan lain sebagainya untuk kepentingan umum maka tuhan akan membalasnya hingga berlipat ganda.
"Semasa saya menjadi Gubernur Sumbar, pembangunan jalan sepanjang 1.080 Kilometer sudah kami lakukan dan diharapkan seluruh kepala daerah terus bekerja dan berbuat untuk kepentingan masyarakat," ujar tokoh nasional tersebut.
Sebagai contoh dikatakannya, keberadaan Kampus Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman, merupakan bentuk nyata kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan.(Adv)