Padang, (Antara Sumbar) - Anggota DPRD Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Surya Jufri menyarankan agar setiap sekolah di daerah itu membangun kantin untuk keselamatan siswa dan mempermudah pengawasan terhadap jajanan yang dikonsumsi.
"Hal ini terkait adanya kasus dugaan keracunan di sekolah. Ini kan menyangkut nyawa dan keselamatan siswa," katanya saat dihubungi dari Padang, Kamis.
Ia menambahkan pihak sekolah harus menyikapi serius permasalahan seperti dugaan keracunan, apalagi selama jam sekolah berlangsung.
Menurutnya, pihak sekolah harus jeli memperhatikan keselamatan siswa termasuk memberikan peringatan siswa untuk memperhatikan jajanan yang dikonsumsi.
"Hal ini harus dilakukan berkelanjutan. Untuk jangka panjang, tentu perlu dibuat kantin sekolah," ujarnya.
Kantin sekolah akan mempermudah pengawasan serta lebih efektif. Hal itu juga dikarenakan jajanan di luar pekarangan sekolah yang terkadang tidak terpantau oleh pihak sekolah.
Ia meminta pemerintah setempat melakukan pengecekan terhadap jajanan di sekitar sekolah serta menginventarisir kejadian-kejadian dugaan keracunan yang pernah terjadi di daerah itu.
Menurutnya, bila ada kesamaan kasus atau mungkin terdapat unsur kesengajaan, sebaiknya diselesaikan di ranah hukum agar ada efek jera.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang perlu memastikan penyebab keracunan yang dialami siswa di sekolah khususnya 12 siswa SD 09 Siteba pada Kamis (26/5).
"Harus tahu penyebab jelasnya baik itu kurang sterilnya makanan dan sebagainya. Jangan hanya menduga-duga," katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang Eka Lusti menyampaikan 12 siswa SD yang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Rasidin pada Kamis pukul 09.00 WIB menunjukan gejala keracunan.
Korban menunjukan gejala muntah, pusing, sakit perut dan mual pada pukul 08.00 WIB setelah sebelumnya mengonsumsi nugget atau chicken tahu dan chicken ayam yang dibeli pada penjual yang sama sebelum masuk sekolah.
Untuk tindakan lebih lanjut, semua korban sudah ditangani di RSUD dr Rasidin dan korban yang kondisinya membaik telah dipulangkan, sedangkan sisa makanan dan muntah korban sudah diamankan untuk dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Lapkesda) dan Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (*)
Berita Terkait
Pengenalan produk berbahan sawit kepada pelajar
Rabu, 8 Mei 2024 12:14 Wib
57 sekolah di Tanah Datar ikuti O2SN dan FLS2N 2024
Selasa, 30 April 2024 15:15 Wib
Semangat sekolah pelajar pascabanjir di Jambi
Senin, 25 Maret 2024 12:34 Wib
Baznas Dharmasraya gerakan gemar berinfaq untuk pelajar
Rabu, 20 Maret 2024 11:53 Wib
Pelajar SMP Islam Al-Azhar Padang ikuti kegiatan pembentukan karakter (Video)
Selasa, 5 Maret 2024 17:28 Wib
Kejari Bukittinggi luncurkan Sekolah Adhyaksa untuk pelajar kenali hukum
Rabu, 28 Februari 2024 15:09 Wib
Pelajar di Sawahlunto deklarasi moderasi beragama
Selasa, 20 Februari 2024 9:25 Wib
Pelajar berjalan kaki dari sekolah selama dua jam di Mentawai
Jumat, 16 Februari 2024 14:43 Wib