Padang, (AntaraSumbar) - Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, akan mengupayakan agar nelayan yang ada di Sumatera Barat (Sumbar), mudah menangkap ikan di laut dan hasilnya tepat sasaran.
"Upaya ini bagian dari tupoksi dari balai dalam melakukan penataan ruang dan perencanaan pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil atau disingkat (WP3K) terhadap nelayan," kata Kepala BPSPL Padang, R. Andry Indryasworo Sukmoputro, di Padang, Rabu.
Dia menyebutkan upaya tersebut dimulai dengan memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada nelayan tentang pengetahuan yang telah dikembangkan oleh balai.
Pengetahuan tersebut meliputi metode tangkap ikan, zonasi tangkap ikan, hingga waktu yang tepat untuk tangkap ikan, katanya.
Kemudian dari penyuluhan tersebut bersama Dinas Kelautan dan Perikanan dilakukan imbauan persuasif atau ajakan kepada nelayan untuk mempraktikkan sistem yang telah disusun oleh balai tersebut.
"Selama ini nelayan menangkap berdasarkan intuisi semata sementara pengetahuan detail menangkap tersebut sangat minim, diharapkan upaya ini mampu menyelesaikan persoalan tersebut," kata dia.
Bila nantinya program ini bisa diterima oleh dan mempraktikkannya, setidaknya nelayan bisa mengetahui kapan waktu yang tepat menangkap, atau zona perairan mana saja yang menjadi lumbung ikan hingga kondisi terkini sekitar lautan.
"Program ini meluncur berdasarkan kajian dan data yang dikumpulkan selama tujuh tahun ke belakang," kata dia.
Bahkan untuk memperkuat data tersebut, pihaknya mencoba memasang alat enumerator atau pencatat data untuk melihat statistik dari hasil tangkapan saat nelayan mencari ikan.
"Untuk Sumbar, saat ini kami telah berkoordinasi dengan beberapa kabupaten atau kota untuk menerapkan program tersebut," ujarnya.
Sementara itu Pakar Kemaritiman dari Universitas Andalas Dr. Indra Junaidi Zakaria menilai upaya BPSPL tersebut cukup baik.
Namun katanya perlu ditambahkan dalam pemberian informasi tersebut juga ada pengetahuan tentang keanekaragaman hayati.
Dimana manfaatnya agar nelayan juga mampu membedakan biota yang layak ditangkap atau tidak, ucapnya. (*)
Berita Terkait
Sumbar kucurkan Rp650 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan
Senin, 6 Mei 2024 15:56 Wib
Kemenag siapkan skenario apabila BIM tidak beroperasi akibat erupsi
Senin, 6 Mei 2024 15:55 Wib
Kemenag Sumbar simulasikan pelayanan haji one stop service
Senin, 6 Mei 2024 15:04 Wib
Kemenag ingatkan masyarakat tidak tertipu tawaran keberangkatan haji
Senin, 6 Mei 2024 15:03 Wib
Upaya peningkatan produksi ikan nila nasional
Senin, 6 Mei 2024 13:16 Wib
Nilai ekspor batu bara Jambi anjlok
Senin, 6 Mei 2024 13:13 Wib
Peluncuran pendidikan dokter spesialis berbasis RS Pendidikan
Senin, 6 Mei 2024 13:03 Wib
Pendangkalan pelabuhan Muaro Anai
Senin, 6 Mei 2024 13:00 Wib