Lamang Tapai Masih Diminati di Tengah Semaraknya Makanan Siap Saji

id Lamang Tapai, Padang, Diminati

Lamang Tapai Masih Diminati di Tengah Semaraknya Makanan Siap Saji

Penjual lamang. (ANTARA SUMBAR/Nona Era)

Padang, (AntaraSumbar) - Penganan tradisional yang terbuat dari ketan yang diberi kuah tapai ketan hitam atau "lamang tapai" masih diminati warga kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) di tengah semaraknya makanan cepat saji.

"Peminat lamang tapai masih banyak dari anak-anak, remaja, orang tua dan pekerja. 25 batang lamang tapai dapat terjual setiap harinya," kata pedagang lamang tapai Ahlun Naja (20) di Pasar Alai, Padang, Jumat.

Ia menjelaskan pembeli lamang tapai tidak menentu karena terkadang ada satu pembeli yang membeli dua batang lamang dan tapainya atau ada juga yang membeli satu potong lamang. Sampai saat ini sudah 15 orang yang membeli lamang tapai.

Ahlun mulai berjualan dari Pukul 12.30 WIB sampai 18.00 WIB dengan membawa 25 batang lamang.

Untuk omset dari penjualan lamang tapai setiap harinya Rp500 ribu. Selain itu, karena dekat dengan pasar Alai sehingga pembelinya juga semakin bertambah.

Sementara itu, Yesi (33) mengatakan gerobak lamang tapai miliknya mulai dibuka pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan membawa 15 batang lamang dan harga satu potong lamang dengan ukuran sekitar 15 centimeter seharga Rp15 ribu.

"Harga lamang saja Rp15 ribu kalau dengan tapainya seharga Rp20 ribu," katanya.

Ia menjelaskan untuk pembelinya memang ramai dari semua kalangan masyarakat yang membeli untuk dibawa pulang atau untuk dimakan ditempat.

"Di sini terdapat 11 gerobak penjual lamang tapai," katanya.

Sementara itu, Edi (30) mengatakan terkadang dalam waktu 15 menit pembeli lamang tapai bisa mencapai 10 orang.

Pedagang lainnya, Nurhayati (32) mengatakan makanan tradisional seperti lamang tapai masih diminati warga karena rasanya.

Salah seorang pembeli, Haris (40) mengatakan lamang tapai di sekitaran Pasar Alai sangat mudah dicari sehingga mudah untuk membeli lamang tapai dengan banyak pilihan.

"Mudah untuk dicari dan banyak yang menjual sehingga tidak susah untuk menikmati lamang tapai disini," katanya.

Yanti (27) mengatakan, membeli lamang tapai karena makanan tradisonal yang enak untuk dimakan dan mengeyangkan karena terbuat dari beras ketan.

"Rasanya enak dan mengeyangkan, dari segi harga juga tidak terlalu mahal hanya Rp20 lamang dan tapainya," katanya.

Rina (42) mengatakan lamang tapai di Sumbar memang terkenal enaknya dan ia sengaja membelinya.

"Saya senggaja membeli lamang tapai karena rasanya enak untuk dibawa pulang," katanya.

Menurutnya, penganan tradisional harus tetap diapresiasi sehingga makanan tradisional tidak menghilang karena peminat yang semakin lama semakin berkurang.

Yedi (38) mengatakan makanan tradisional tidak kalah dengan makanan cepat saji atau makanan yang ada pada saat ini.

"Makanan tradisional seperti lamang tapai dengan rasa yang khas sehingga masyarakat akan semakin menyukai makanan tradisional ini," katanya. (cpw)