Jakarta, (Antara) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan, politekni harus memiliki taman teknologi atau "technopark" yang menghasilkan produk bermanfaat bagi masyarakat.
"Politeknik harus berinovasi dalam menciptakan produk pendidikan yang bermanfaat,"ujar Menristekdikti usai melantik sejumlah pejabat di Jakarta, Jumat.
Pihaknya mendorong semua politeknik di Tanah Air memiliki "technopark". Di tempat tersebut, politeknik dapat berinovasi dalam menciptakan produk tepat guna.
"Sejumlah politeknik telah berhasil seperti Batam, Jember dan Bandung. Besok saya rencananya mau melihat politeknik di Cikarang yang berinovasi dalam menciptakan produk tepat guna," kata dia.
Sementara untuk tingkat universitas, Kemristekdikti mendorong agar dibangun "sciencepark" atau taman pengetahuan.
Ada perbedaan yang mendasar antara "technopark" dan "sciencepark", yang mana "technopark"lebih mengedepankan aplikasinya sementara "sciencepark" pada teorinya.
"Universitas dapat memberikan pembelajaran dengan metode sederhana kepada para pelajar dan masyarakat melalui "sciencepark" tersebut," kata dia.
Sampai saat ini, belum ada satu pun universitas baik negeri maupun swasta yang mempunyai "sciencepark".
"Kami akan dorong secepatnya akan dibangun," kata Nasir. (*)
Berita Terkait
MPR: Potensi krisis guru harus diantisipasi tepat
Minggu, 28 April 2024 18:53 Wib
Muhadjir Effendy: Daerah harus kenali tipe bencana secara detail
Jumat, 26 April 2024 17:10 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
PBB: Ekspor senjata ke Israel harus segera dihentikan
Kamis, 25 April 2024 20:51 Wib
Pelatih timnas Shin Tae-yong akui berat harus hadapi negaranya sendiri
Kamis, 25 April 2024 9:01 Wib
Kejari Pasaman Barat nilai perkara pencabulan persoalan serius dan harus ada penanganan
Rabu, 24 April 2024 18:14 Wib
Erick Thohir: BUMN harus agresif cari peluang di tengah isu geopolitik
Sabtu, 20 April 2024 18:36 Wib
BNPB: 1.585 orang warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 16:05 Wib