Padang, (Antara) - Kelurahan Bandar Buat Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), sedang mengembangkan dan menjadikan buah sirsak sebagai ikon kelurahan.
"Saat ini warga di setiap RT di Bandar Buat sedang mengembangkan buah sirsak untuk menjadi sentra industri rumah tangga andalan kelurahan," kata Lurah Bandar Buat Padang Nurmis Yakub, di Padang, Senin.
Dia menyebutkan saat ini di Bandar Buat telah tertanam 3000 buah pohon sirsak yang tersebar pada 43 RT dan 11 RW.
Jumlah ini merupakan jenis pohon terbanyak yang tumbuh di wilayah Bandar Buat, imbuhnya.
Sejak tahun lalu katanya, beberapa anggota masyarakat mulai melakukan pengolahan terhadap buah sirsak tersebut seperti membuat dodol dan bermacam-macam kue.
Saat ini sentra pembuatan makanan dari sirsak tersebut berada pada wilayah RT 05 RW 01, dimana sebagian besar warganya sudah melakukan industri rumah tangga skala kecil tersebut.
Meskipun demikian untuk jangkauan produksinya baru mencukupi untuk skala lokal atau sekitar kelurahan.
Ke depan kegiatan industri ini akan lebih ditingkatkan lagi dengan jangkauan pasar yang lebih luas, ucapnya.
"Alasan pemilihan sirsak menjadi ikon kelurahan karena memiliki banyak manfaat bagi manusia," katanya.
Selain dapat dijadikan minuman sehat dan menyegarkan, manfaat utama sirsak juga dapat mengobati penyakit kanker.
Bahkan katanya menurut studi beberapa dokter di luar negeri, terapi menggunakan buah sirsak lebih baik 12 kali lipat ketimbang kemoterapi yang biasa dilakukan di rumah sakit.
Disamping tentunya kecocokan tanaman ini tumbuh di wilayah Bandar Buat, menjadikan pilihan sirsak sebagai ikon kelurahan adalah tepat, imbuhnya.
Dia berharap tujuan ini dapat tercapai, dan ke depan Bandar Buat tidak hanya terkenal dengan pasarnya tapi juga industri sirsaknya.
Sementara pengamat Pertanian dari Universitas Andalas Padang, Ardi mengatakan bahwa sudah seharusnya masyarakat dapat mengembangkan tanaman yang tumbuh di sekitar lingkungannya.
Menurutnya selain lebih terjangkau, karakteristik dari tanaman tersebut mudah diketahui.
Sehingga dalam pengolahannya tidak akan sulit dan lebih bervariasi, ucapnya. (*)
Berita Terkait
Pramono-Rano Karno janji buat perda untuk kemajuan budaya Betawi
Kamis, 3 Oktober 2024 15:30 Wib
Pemkab Solok bangun posko di lokasi bekas tambang emas yang longsor
Jumat, 27 September 2024 18:45 Wib
Pagari di Agam buat kandang komunal menimalisir serangan satwa liar
Selasa, 17 September 2024 13:37 Wib
DLH Kota Solok buat lubang biopori atasi sampah organik dan banjir
Minggu, 15 September 2024 5:18 Wib
Shin Tae-yong yakin timnas Indonesia buat kejutan di Asia
Jumat, 6 September 2024 15:31 Wib
Warga Koto Sawah Lembah Melintang Pasbar datangi DPRD, warga: pembatasan tonase buat petani merugi
Sabtu, 31 Agustus 2024 11:32 Wib
Gubernur Sumbar sarankan kepala OPD buat buku untuk motivasi
Senin, 12 Agustus 2024 19:12 Wib
Rafael Nadal akan buat keputusan soal pensiun setelah Olimpiade Paris
Selasa, 30 Juli 2024 8:27 Wib