Grace Natalie Ingin Buktikan Politik Tidak Mahal

id Grace Natalie Ingin Buktikan Politik Tidak Mahal

Jakarta, (Antara) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie ingin membuktikan dunia politik tidak mahal dan sarat akomodasi layaknya yang dipersepsikan masyarakat selama ini. "Politik itu selama ini dipersepsikan mahal. Kalau setiap keluar kota naik (angkutan) bisnis class, setiap rapat di hotel, ya memang mahal, kami mau buktikan sebaliknya," kata Grace dihubungi di Jakarta, Selasa. Pernyataan Grace itu menjawab pertanyaan terkait siapa donatur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan dideklarasikannya tahun depan. Mantan presenter televisi swasta itu menyatakan partainya ingin bekerja terlebih dulu. Saat ini PSI sebagai partai yang menyasar anak muda, telah menyelesaikan beragam pekerjaan administrasi berkaitan rencana pengukuhan partai tahun 2016. Bagi Grace, politik bisa menjadi tidak mahal manakala ada partisipasi masyarakat. Hal itu sudah diterapkan PSI dalam perekrutan pengurus di daerah. "Salah satu pengurus kami di Pontianak, naik bus sampai 700 km untuk mengurusi administrasi PSI. Itulah bedanya kalau kerja bareng dengan anak muda," jelas dia. Grace juga menyampaikan selama ini Kartu Tanda Anggota (KTA) partai politik dibagikan gratis ke masyarakat, bahkan ditambah dengan asuransi. Namun di PSI, kata Grace, nantinya akan ada iuran anggota. "Nah bagaimana caranya (iuran anggota), masih rahasia. Kasih kami waktu kerja dulu," tuturnya. Dalam wawancara sebelumnya, Grace pernah menjelaskan bahwa partainya mengusung ideologi pluralis, nasionalis, ramah perempuan dan anak, modern serta memiliki keinginan besar mengakomodasi anak-anak muda. Grace mengaku dalam berpolitik nanti pihaknya sama sekali tidak memiliki ambisi menjadi presiden atau wakil presiden. "Kita cukup ingin partai ini bisa menjadi kendaraan orang-orang yang memiliki kinerja bagus. Misal, Pak Jokowi kita pandang bagus, bisa kita dukung 2019 nanti, bisa siapa saja," jelas dia. Menurut Grace sejauh ini belum ada tokoh yang menyatakan akan masuk dalam partainya. Mayoritas pengurus partainya adalah anak-anak muda yang tidak pernah memiliki pengalaman politik. "Ada juga beberapa rekan jurnalis, namun karena masih bekerja di medianya masing-masing jadi belum bisa disebutkan namanya sampai nanti setelah mereka cuti atau resign," ucap dia. (*/sun)