Audisi PB Djarum Gunakan Sistem Jemput Bola

id Audisi PB Djarum Gunakan Sistem Jemput Bola

Jakarta, (Antara) - Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2015 menggunakan sistem baru dengan jalan menjemput bola ke beberapa kota bukan tersentral di Kudus Jawa Tengah seperti tahun-tahun sebelumnya. Program Director Bhakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin di Jakarta, Selasa mengatakan, audisi tahun ini akan berlangsung di sembilan kota. Dengan banyak kota diharapkan mendapatkan banyak atlet potensial. "Salah satu pertimbangannya adalah masukan dari orang tuan atlet. Mereka meminta anaknya bisa bermain maksimal tidak 10 menit seperti yang dilakukan di Kudus. Jauh-jauh datang tapi hanya bermain singkat," katanya. Selain banyak permintaan dari orang tua, kata dia, dilakukannya di sembilan kota ini karena ingin memberikan kesempatan kepada banyak pemain terutama diluar Jawa untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. "Tujuannya hanya satu. Yaitu kualitas. Yang jelas audisi ini semuanya gratis dan siapa saja pemain usia 10-15 tahun bisa ikut berpartisipasi pada audisi ini," katanya menambahkan. Yoppy Rosimin menjelaskan, audisi pertama akan dilakukan di Medan Sumatra Utara dan Palembang Sumatra, 8-11 April. Berikutnya Jember Jawa Timur dan Balikpapan Kalimantan Timur, 6-9 Mei. Disusul Manado Sulawesi Utara dan Makassar Sulawesi Selata, 27-30 Mei. Setelah menyelesaikan wilayah Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, audisi langsung bergerak ke Jawa yaitu Tasikmalaya, Jawa Barat dan Purwokerto Jawa Tengah, 10-13 Juni. Dan terakhir audisi dilakukan di Kudus, 1-3 September. "Audisi ini akan menggunakan sistem turnamen. Pemain terbaik akan langsung bersaing lagi di Kudus. Selain itu akan ada pemain yang mendapatkan super tiket dari para legenda yang juga ikut melakukan penilaian," katanya menegaskan. Para legenda yang akan dilibatkan di antaranya adalah Christian Hadinata, Liem Swie King, Ivana Lie, Hariyanto Arbi, Hastomo Arbi, Eddy Hartono, Alan Budikusuma hingga Susi Susanti. Setelah pemain terbaik dari sembilan kota yang masing-masing kotanya diambli delapan pemain putra dan empat pemain putri itu akan kembali dinilai di Kudus. Setelah itu akan dikerucutkan antara 24-26 pemain dan selenjutnya akan mendapatkan beasiswa. Sementara itu, Manajer PB Djarum Fung Permadi mengatakan, selain melihat hasil. Pada audisi dibeberapa daerah ini pihaknya juga akan memantau secara detail postur tubuh pemain. Selain itu cara bermain serta semangat di lapangan. "Dengan sistem turnamen akan lebih mudah memantaunya. Kami berharap semua pemain yang ikut audisi betul-betul memanfaatkan kesempatan ini," katanya. Pada audisi tahun ini, PB Djarum terus fokus dalam memantau perkembangan atlet tunggal putra. Hal ini dilakukan demi mendapatkan pemain terbaik karena saat ini Indonesia mengalami krisis pemain setelah era Taufik Hidayat. (*/jno)