Ayu Laksmi Gelar Pertunjukan Musik Svara Semesta

id Ayu Laksmi Gelar Pertunjukan Musik Svara Semesta

Jakarta, (Antara) - Musisi dan seniman Ayu Laksmi akan menggelar pertunjukan "Live Theatrical Music Performance Ayu Laksmi-Svara Semesta: Love@1Point" sekaligus meluncurkan album barunya Svara Semesta 2 pada 21 Februari 2015 di Gedung Kesenian Jakarta. Awan, penyelenggara konser tersebut dari Titik Communications, di Jakarta, Kamis, menyebutkan pertunjukkan tersebut sekaligus meluncurkan album Ayu Laksmi yang kedua dengan tajuk Svara Semesta 2 setelah sebelumnya pada 2010 memiliki album Svara Semesta. "Selain musik bergenre world music, unsur sastra akan sedemikian kental dalam pertunjukkan," katanya. Ditambahkan, Love@1Point menghadirkan sebuah buku sebagai konsep pertunjukkan sehingga menekankan pada sebuah pembacaan yang luas. Ia menyataan konsep konser itu tidak sekadar bermusik, pertunjukan akan saling berkolaborasi dengan berbagai unsur seni lainnya untuk membawa penonton masuk ke dalam dimensi yang diciptakan. "Konser ini juga membawa kekhasan dengan menampilkan dramatis dengan kehadiran bunga, elemen asap harum, dan menciptakan aura meditatif," katanya. Dengan tembang-tembangnya berbau Bali itu sekaligus membayar kerinduan dari penggemarnya setelah sebelumnya terpuaskan dengan album pertamanya Svara Semesta pada 2010. "Saya suka bahasa yang unik di telinga, tapi tentunya saya harus cari penerjemahnya," katanya yang juga mantan Lady Rocker itu. Hingga tidak heran dalam albumnya itu, tersuguhkan tujuh bahasa akan menghibur pendengarnya bercampur harmoni alam yang membawa kita ke negeri antah berantah. Tujuh bahasa itu, Indonesia, Inggris, Bali, Minang, Latin, dan Jawa Kuno. Pada album keduanya itu, judulnya antara lain, Btari Nini yang mengingatkan pada budaya nusantara yang memiliki tradisi pemujaan kepada Dewi Sri. Judul Daima, sebuah syair yang mengisyaratkan kerinduan pada kekuatan ibu dari ranah Minang. Bahkan musisi Sawung Jabo juga menitipkan satu lagu berjudul Gumam Batin yang mengisahkan pengembaraan hidup yang dinamis. Sebagian besar album kedua ini, berkisah tentang pengagungan terhadap sosok yang tampak dan tak tampak, katanya yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Udayana. (*/sun)