Pestisida Alami Dari Daun dan Batang Pepaya

id Pestisida Alami Dari Daun dan Batang Pepaya

Masalah besar yang dihadapi petani dalam kegiatanproduksi tanaman adalah hama penyakit tanaman dan bencana alam. Untukmenanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman petani menggunakan pestisidakimia. Hal ini karena pestisida ini mempunyai cara kerja yang relatif cepatdalam menekan populasi hama sehingga dapat menekan kerugian hasil akibatserangan hama, lebih efektif dalam memberantas hama dan mudah didapatkan.

Namun, penggunaan pestisida kimia secara terusmenerus dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan dampak negatif terhadaplingkungan seperti: merusak ekosistem, menimbulkan keracunan pada manusia,membunuh musuh alaminya, hama menjadi kebal (resisten), peledakan hama baru(resurjensi), penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen dan lainsebagainya.

Banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan akibatpenggunaan pestisida kimia, maka telah dibuat kesepakatan internasional untukmemberlakukan pembatasan penggunaan bahan-bahan kimia pada proses produksipestisida kimia sintetik. Berdasarkan kebijakan internasional, pemerintahIndonesia mengeluarkan kebijakan ditingkat nasional dalam perlindungan tanamandengan menggalakkan program Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1995 menyatakanbahwa pemanfaatan agens pengendali hayati atau biopestisida termasuk pestisidanabati sebagai komponen utama dalam sistem PHT. Pestisida nabati merupakanpestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Tumbuhan banyak mengandungbahan kimia yang digunakan sebagai alat pertahanan dari serangan organismepengganggu. Bahan kimia yang terkandung biasa disebut sebagai metabolitsekunder yang berupa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan lain-lain.

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yangtidak essensial bagi pertumbuhan organisme, yang ditemukan dalam bentuk unikatau berbeda-beda antara spesies satu dengan spesies lainnya. Berbagai senyawametabolit sekunder telah digunakan sebagai obat atau bahan untuk membuat obat,pestisida dan insektisida. Penggunaan pestisida nabati selain dapat mengurangipencemaran lingkungan, harganya relatif murah.

Salah satu tanaman yang bisa digunakan untukpestisida nabati adalah tanaman pepaya. Siapa yang tidak kenal dengan tanamanpepaya dengan bahasa latin dikenal dengan Caricapapaya. Tanaman ini berasal dari Meksikobagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kinimenyebar luas di daerah tropis termasuk di Indonesia.

Tanamanini tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 8 sampai 10 m, daunnya menjari,buahnya bulat lonjong kalau belum masak berwarna hijau dan kalau sudah masakberwarna kuning kemerah-merahan. Biasanya yang paling diminati dari tanaman iniadalah buahnya karena rasanya yang enak dan manis dan banyak mengandung vitaminyang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Kemudian adalah bunga pepayah jantandan daunnya digunakan untuk bahan masakan dan digunakan untuk obat.

Selain buahnya dandaunnya ternyata batang pepaya juga bisa digunakan untuk pestisida alami. Dari hasil penelitian Fachraniah, EkaKurniasih dan Muhammad Azhar mengatakanbahwa daun pepaya mengandung zat aktif enzim papain, alkaloid, dan glikosid sehinggaefektif untuk mengendalikan hama ulat, hama penghisap, aphid, rayap, hamakecil, dan ulat bulu.

Papain adalah enzim hidrolasesistein protease yang ada pada getah tanaman papaya, baik di daun, batangmaupun buahnya. Getah pepaya mengandung sedikitnya tiga jenis enzim yaitupapain (10%), khimopapain (45%), dan lisozim (20%). Komponen paling aktifdari getah pepaya adalah khimopapain, yaitu enzim yang mampu menggumpalkan susudan mengempukan daging.

Langkah- langkahpembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:mengumpulkankurang lebih 1 kilogram daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 emberbesar), menumbuk daun pepaya hingga halus, hasil tumbukan/rajangan direndam didalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gramdetergen. Hasil campuran, didiamkan semalam, menyaring larutan hasil perendamandengan kain halus. Dan menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman. Carapenggunaan ekstrak tanaman ini adalah dengan mencampurkan 1cc ekstrak tanamandengan 1 liter air. Larutan tersebut dapat disiramkan ke atas tanah di sekitartanaman. Untuk pohon yang besar dapat disiramkan di batas daun bagian luar.

Penulis adalah penerima Beasiswa Bakrie Graduate Fellowship 2013