Monas Koto Tinggi Beri Arti Positif Bagi Daerah dan Masyarakat

id Monas Koto Tinggi Beri Arti Positif Bagi Daerah dan Masyarakat

Sarilamak(ANTARA)- Proses pembangunan Monumen Nasional Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (Monas PDRI) di Jorong Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota terus berlanjut. Setelah peletakan batu pertama pada 19 Desember 2012, proses pembangunan tersebut telah memasuki proses tender. Kepala Dinas Budaya, Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Budparpora) Kabupaten Limapuluh Kota, Zulhikmi beberapa waktu lalu di Limapuluh Kota menegaskan hal tersebut. Menurut dia, pembangunan monumen nasional tahap I dimulai dengan pagu dana sekitar Rp20 miliar. "Sekarang ini dalam proses tender, ada 7 rekanan kontraktor dari Sumatera dan Jawa yang mengikuti tender," kata dia. Menurutnya, pembangunan Monas PDRI di Nagari Koto Tinggi tersebut membutuhkan lahan seluas 50 hektar dan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 268 Miliar. Tetapi Untuk tahap awal, monumen PDRI tersebut baru dibangun di atas lahan seluas 20 hektare yang sudah diserahkan masyarakat setempat kepada Pemkab Limapuluh Kota. Zulhikmi mengakui ada masyarakat yang menanyakan proses pembangunan Monas tersebut, karena sejak peletakan batu pertama, seakan belum ada kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. "Pembangunan Monumen Nosional dengan anggaran milyaran rupiah tentu membutuhkan waktu dan tahap pelaksanaan yang jelas. Tidak dapat dikerjakan dengan asal jadi saja. yang jelas prosesnya sampai sekarang terus berjalan,"kata dia. Zulhikmi mengahrapkan semua pihak untuk terus mendukung pembangunan Monas Koto Tinggi tersebut karena akan berdampak positif bagi masyarakat dan daerah Limapuluh Kota. "Akan banyak nilai positif yang akan bisa dinikmati masyarakat sekitar setelah pembangunan Monas ini selesai dikerjakan.Karna itu kita butuh dukungan semua pihak,"katanya.