Tengkorak Dinosaurus yang Dicuri akan Dikembalikan ke Mongolia

id Tengkorak Dinosaurus yang Dicuri akan Dikembalikan ke Mongolia

New York, (Antara/Reuters) - Sisa-sisa tengkorak binatang purba dinosaurus berumur 70 juta tahun yang dicap palsu sebagai replika murahan dan diselundupkan ke New York awal tahun ini bisadikembalikan ke asalnya Mongolia, kata Kantor Kejaksaan Amerika Serikat Selasa. Seorang hakim pengadilan federal di Distrik Timur New Yorkmemutuskan bahwa tengkorak dan tulang-belulang dinosaurus Alioramus, satu keluarga dari Tyrannosaurus Rex, itu harus dibatalkan olehdealer fosil Prancis yang mengekspor kerangka itu. "Kami bertekad untuk mengekspos dan menghentikan aliran pencuriankekayaan budaya memasuki pelabuhan kami," kata Loretta Lynch, Jaksa AS untuk Distrik Timur New York, dalam satu pernyataan. Pada Januari, Dinas Bea Cukai AS dan para pejabat perlindungan Perbatasan menyita fosil dinosaurus, yang dikirim ke New York dari Prancis oleh Geofossiles Inc, yang mengklaim bahwa tengkorak itu replika buatan Prancis, kata pernyataan itu. Dalam permohonan pembebasan barang tersebut, kemudian Geofossilesmengakui bahwa fosil itu yang asli, yang berasal dari Mongolia, tetapi memberikan dokumen palsu mengklaim bahwa fosil itu tetap bisa secara legal diekspor, kata pernyataan itu. Perusahaan itu juga terikat kontrak untuk menjual tengkorak hewan purba tersebut sebesar 250.000 dolar AS. Menurut hukum Mongolia, penemuan fosil yang signifikan tidak bisadiekspor secara permanen atau dijual ke luar-Mongolia, bahkan jika itupun milik pribadi. Geofossiles tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentarnya. Sekarang ekspor tengkorak dan tulang-belulang hewan purba raksasa itu telah dibatalkan, dan Pemerintah Mongolia, yang dibantu dengan kasus perampasan bersama dengan Museum Pusat Dinosaurus Mongolia, dapat mengirimkan permohonan pengembalian fosil tersebut. (*/sun)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.