Pengguna Jasa Angkutan Dipindahkan Akibat Jalan Putus

id Pengguna Jasa Angkutan Dipindahkan Akibat Jalan Putus

Limapuluhkota, (Antara) - Pengguna jasa angkutan antar kota antar propinsi (AKAP) dan travel dipindahkan akibat jalan putus di Kilometer 201, Nagari Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat (Sumbar). "Saya semalam sudah menunggu di sini, baru bisa berjalan ke seberang karena dipindahkan ke bus yang lain," kata seorang pengguna jasa bus AKAP, Rosnimar (48) di Pangkalan, Rabu. Jalan putus dengan panjang 100 meter akibat amblas pada Selasa (18/11) tersebut masih bisa dilewati oleh pejalan kaki. Rosnimar menaiki bus dari Pekanbaru, Riau menuju ke Lubuk Basung, Sumbar, namun karena jalan amblas ia terpaksa bermalam di sekitar lokasi bencana itu. "Sebenarnya khawatir juga berjalan kaki lewat jalan itu, mau tidak mau harus lewat karena bisa lebih lama saya di sini," katanya. Rosnimar dan penumpang lainnya bisa melanjutkan perjalanan dengan menyeberangi jalan putus kemudian berpindah ke bus lainnya. Hal tersebut juga dilakukan sebagian besar pengguna jasa angkutan lainnya dari arah Sumbar menuju Riau dengan menyeberangi jalan amblas sambil membawa barang-barang mereka. Sementara itu, seorang supir bus AKAP jurusan Duri - Padang, Mardi (30) mengatakan, angkutannya bisa mencapai tujuan melalui jalan alternatif di Kiliran Jao, Kabupaten Dharmasraya. "Tapi ongkos akan diminta lebih besar, karena kita berputar lebih jauh, apalagi sekarang harga bahan bakar minyak (BBM) sudah naik," kata Mardi. Pilihan lainnya, kata dia, yakni dengan menjemput penumpang dari seberang jalan yang amblas, menggunakan bus dengan armada yang sama dari Bukittinggi. "Penumpang juga harus menambah ongkos mereka Rp20 ribu, meskipun tidak sebanyak jika harus melewati Kiliran Jao," katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Rahmadinol mengatakan, tim terpadu masih melakukan pengerjaan jalan yang amblas tersebut. Tim akan memasang gorong-gorong baja dan menimbun dengan tanah bercampur kerikil, sehingga dalam waktu dekat dapat digunakan kembali oleh pengendara, katanya. (*/jno)