Potret Pemulung di Agam Memungut Rezeki di Tumpukan Sampah

id Potret Pemulung di Agam Memungut Rezeki di Tumpukan Sampah

Lubuk Basung, (Antara) - Antonisu (36), warga Dama Sikuciang, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, memungut rezeki dari tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Malabua. Saban hari, dari pagi hingga sore, Antonius beserta lima pengulung lainnya berhasil mengumpulkan dua karung sampah plastik dan botol-botol bekas dengan penghasilan uang sekitar Rp50.000 perhari. "Sampah plastik dan botol-botol bekas ini saya jual ke pengumpul yang ada di Balai Selasa Kecamatan Lubuk Basung dengan harga Rp1.000 perkilogram. Penghasilan dua karung sampah plastik dan botol-botol bekas sekitar Rp50.000," katanya. Uang hasil penjualan ini, sebutnya, digunakan untuk membeli bahan bakar sekitar Rp10.000 dan sewa becak motor sebesar Rp15.000 perhari. Sisanya sekitar Rp25.000, digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah untuk anaknya yang masih duduk di kelas tiga SD. "Uang sebesar ini tidak cukup untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak saya," katanya. Selama mencari barang bekas, bapak dua anak ini beserta teman-temanya yang lain tidak pernah menemukan barang berharga. Namun saat mereka mencari barang bekas, sering berebutan dengan kera, biawak dan lainnya yang mencari makan disana, karena lokasi TPA berada di hutan lindung. "Tiap pagi dan sore, banyak kera, biawak dan lainnya mencari makan di lokasi TPA. Binatang ini tidak menggangu kami saat mencari barang bekas," kata Antonius yang mengakui telah menjalankan profesi semenjak lima tahun terakhir. Sebelumnya, Antonius bekerja sebagai sopir mobil angkutan dan berhenti setelah penghasilan sudah berkurang akibat ojek terlalu banyak. Ia mencoba untuk mencari pekerjaan lain dan membuka usaha, namun tidak ada keahlian dan odal usaha. "Saya tidak mepunyai keahlian dan modal untuk membuka usaha, apabila ada modal maka saya akan membuka usaha rumah tangga dengan istrinya," katanya. (ari)