"Sekolah Kolong" untuk anak pemulung di Bukittinggi

id Aksi Cepat Tanggap,sekolah kolong,bukittinggi

"Sekolah Kolong" untuk anak pemulung di Bukittinggi

Anak-anak warga RW 05 Bonjo Baru, Kelurahan Tarok Dipo, Bukittinggi yang dibantu melalui program Sekolah Kolong. (Antara/HO-ACT Bukittinggi)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang dana untuk membangun "Sekolah Kolong" bagi anak-anak kurang mampu yang berada di sebuah perkampungan yang bersebelahan dengan Pasar Simpang Aur, Bukittinggi.

"Melalui 'Sekolah Kolong' ini, kita mengupayakan pemerataan kesempatan pada anak bangsa ini untuk dapat mengenyam pendidikan yg layak," kata Kepala Cabang ACT Bukittinggi, Deni Marlesi di Bukittinggi, Rabu.

Ia menambahkan, anak-anak ini berasal dari warga keturunan Nias yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung.

"Diharapkan secara bersama kita bisa membuka peluang anak-anak ini untuk mendapatkan pendidikan yang baik," kata dia.

Menurutnya, "Sekolah Kolong" yang dimaksud berupa tempat belajar yang dilengkapi bangku, meja, papan tulis dan peralatan pendukung lainnya.

"Seorang guru juga telah ada yang ingin membagi ilmunya nanti bagi anak-anak ini, hingga saat ini donasi yang terkumpul telah mencapai Rp7 juta-an dari rencana awal Rp15 juta," kata dia.

Sementara itu, Lurah Tarok Dipo, Yelrizon Sabirin membenarkan adanya beberapa warga yang anak-anaknya tidak bersekolah dengan baik di daerah setempat.

"Perkampungan ini berada di RT03 RW 05 Bonjo Baru, namun dari data kami, tidak seberapa anak-anak yang tidak bersekolah di sana, sebagian besar sudah bersekolah," katanya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada dermawan yang akan membantu warga tersebut serta tetap mengimbau warga setempat untuk segera mengurus KTP domisili mereka.

"Selama ini yang menjadi kendala adalah, banyak diantara warga kita itu yang enggan mengurus KTP dan surat keterangan lainnya, hingga bantuan sosial kerap tidak mereka dapatkan," kata dia.

Menurutnya, pihaknya sudah melakukan pendataan ke pemukiman di belakang pertokoan di bawah Jalan Layang Aur Kuning itu, dan bagi mereka yang sudah ber KTP telah didaftarkan untuk program PKH dan bantuan sosial lainnya.

"Sebagai contoh, hari ini kami dari kelurahan membantu warga kita juga dari lokasi yang sama dan warga keturunan Nias, mengalami kaki sakit dengan ukuran membesar, yang bersangkutan kita bawa bersama Dinas kesehatan ke Rumah Sakit untuk dirawat," kata dia.

Yelrizon berharap masyarakat di lokasi setempat khususnya warga keturunan Nias dapat segera mengurus KTP dan domisili mereka demi kebaikan bersama di bidang keamanan, pendidikan dan bantuan sosial lainnya.