Kawasan Ekonomi Khusus Penting Ciptakan Lapangan Kerja

id Kawasan Ekonomi Khusus Penting Ciptakan Lapangan Kerja

Jakarta, (Antara) - Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai daerah di Indonesia merupakan hal yang penting guna menciptakan lapangan pekerjaan yang sekaligus berkontribusi pada meningkatnya pertumbuhan. "Jika pembangunan 18 KEK baru di kawasan Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara diwujudkan, maka akan tercipta sebanyak 1,44 juta hingga 1,8 juta lapangan kerja baru di wilayah tersebut," kata Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Enoh Suharto Pranoto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. Dia mengingatkan bahwa data Badan Pusat Statistik menyatakan, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi berdampak kepada penciptaan 400.000 lapangan kerja baru. Dengan demikian, menurut dia, bila KEK bisa dibangun pada banyak wilayah Indonesia maka dipastikan akan signifikan dalam mendorong pertumbuhan nasional. "Penciptaan tenaga kerja juga akan terjadi secara tidak langsung atau multiplier-effect, yaitu meningkatnya pertumbuhan industri dan jasa pendukung seperti packaging dan forwarding, serta jasa boga, transportasi, pemondokan, hiburan, perumahan, dan jasa-jasa perkotaan lainnya," katanya. Enoh mengungkapkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diperkirakan mampu menyumbang sekitar 3 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada beragam Koridor Ekonomi. Menurut dia, dengan jumlah 5 provinsi di Kalimantan maka kontribusi KEK mencapai 15 persen terhadap PDRB Koridor Ekonomi Kalimantan. Pembangunan KEK juga menyumbang 9 persen bagi Koridor Bali-Nusa Tenggara (3 provinsi), 18 persen bagi Koridor Sulawesi (6 provinsi), dan 12 persen bagi Koridor Papua-Kepulauan Maluku (4 provinsi). "Dengan demikian, kontribusi KEK bagi perekonomian daerah dan koridor ekonomi secara signifikan mampu menggerakkan ekonomi rakyat," katanya. Ia mencontohkan, terdapat beberapa manfaat langsung yang dapat dipetik daerah dengan keberadaan KEK, antara lain meningkatnya berbagai pendapatan daerah dari pajak, termasuk peningkatan retribusi. Selain itu, lanjut Enoh, KEK juga dipastikan mengundang tumbuh suburnya sektor industri dari investasi asing karena menampung aktivitas bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing internasional. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah negara seperti Tiongkok siap melakukan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung Sulawesi Utara (Sulut) senilai Rp3 triliun di sektor infrastruktur, industri maritim dan farmasi. Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/9), menyatakan Pemerintah Provinsi Sulut siap memberikan berbagai insentif dan kemudahan bagi investor Tiongkok yang akan berinvestasi di KEK Bitung. Sarundajang mengatakan, Bitung akan menjadi suatu kawasan KEK seperti Batam dan beberapa tempat lainnya di Indonesia, karena itu, pihaknya secara optimal akan menerbitkan regulasi yang pro investasi. (*/jno)