Kasus Kesurupan Siswi SMPN6 Berlanjut ke Rumah

id Kasus Kesurupan Siswi SMPN6 Berlanjut ke Rumah

Arosuka, (Antara) - Sejumlah siswa SMPN 6 Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang mengalami kesurupan di lingkungan sekolah, masih mengalami kejadian serupa di rumah mereka. Salah seorang siswa Lativa (13) siswi kelas 8 yang kesurupan bersama sejumlah temanya di sekolah beberapa hari lalu, pada Jumat (3/10) dan Sabtu (4/10) kembali kesurupan di rumah orang tuanya dengan kondisi badan kejang-kejang sambil berteriak histeris. Kasus yang sama juga dialami Dina siswi kelas 8 warga Karambia Kuyok, kemudian Restu kelas 7 warga Banda Gadang dan Mayang kelas 8 warga Cupak. Ujang Maniah orang tua Lativa, berharap pihak sekolah mencari jalan keluar agar anak-anak mereka kembali bisa belajar dengan baik. Kepala Jorong Tangah Padang, Asral juga meminta agar pihak sekolah segera mencari jalan agar peristiwa kesurupan yang menimpa sejumlah pelajar yang sedang menimba ilmu di sekolah itu tidak terjadi lagi. Ia mengatakan, kasus kesurupan ini sudah berulang kali terjadi, dan bahkan kasusnya berlanjut menimpa anak mereka hingga ke rumah, maka sudah seharusnya pihak sekolah terutama Dinas Pendidikan Kabupaten Solok cepat tanggap dengan peristiwa tersebut. "Kami orang tua siswa berharap pihak sekolah dan jajaran Dinas Pendidikan bisa menyelesaikan kasus itu agar para orang tua siswa bisa tenang dan anak anak mereka tak lagi ditimpa kasus itu," katanya. Wakil Kepala sekolah SMPN 6 Gunung Talang, Kasmili membenarkan peristiwa kesurupan kembali menimpa sejumlah siswi sekolah itu. Untuk mengantisipasi peristiwa ini, katanya pihak sekolah sudah berupaya mendatangkan orang pintar dan ustadz, tokoh agama untuk mengobati para siswi yang terkena kasus kesurupan di sekolah itu. Bahkan katanya mendatangkan orang pintar atau ustad dari Kota Padang bernama Zulastri Rusli untuk menenangkan dan mengembalikan kesadaran siswi yang mengalami kesurupan. "Selain itu pihak sekolah juga sudah menggelar rukyah masal kepada seluruh siswa dalam rangka mengantisipasi agar tidak terkena pengaruh kasus kesurupan tersebut," katanya. Kemudian untuk mengantisipasi korban kesurupan tidak bertambah, pihak sekolah meliburkan proses belajar mulai Kamis (2/10) dan rencananya akan dibuka kembali pada Selasa (7/10). (ris)