Tony Blair Ingin Mendengar Pandangan Global SBY

id Tony Blair Ingin Mendengar Pandangan Global SBY

Jakarta, (Antara) - Mantan Perdana Menteri Inggris Raya Tony Blair ingin mendengar pandangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait beberapa peristiwa berskala global untuk bisa membaginya dengan pemimpin dunia lainnya. "Setelah ini beliau (Tony Blair) akan ke New York bertemu Presiden AS Obama dan hasil pembicaraan (antara Presiden Yudhoyono dan Tony Blair) ini akan dibagi. Pemikiran-pemikiran Bapak SBY tentunya akan didengar," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah ketika ditemui setelah pertemuan antara Tony Blair dan Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Blair, menurut Teuku, juga ingin mendengar pandangan pemerintah Indonesia mengenai berbagai hal seperti tentang Suriah, Irak, ISIS, konstelasi politik di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina, serta kerja sama di kawasan ASEAN itu sendiri. "Pertemuan berlangsung sangat baik dan keduanya saling bertukar konsep dan harapan," ujar Teuku. Misalnya terkait dengan konflik di Ukraina, Teuku menyebut Presiden ingin agar Rusia dirangkul karena banyak permasalahan global yang sukar untuk dipecahkan bila negara Rusia dipinggirkan terkait dengan dampak konflik Ukraina. Sebagaimana diketahui, Mantan Perdana Menteri Inggris Raya Tony Blair menemui Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta untuk membahas berbagai hal termasuk dalam pentingnya menangkal radikalisme. Presiden Yudhoyono yang memakai jas hitam dan dasi biru itu menyambut secara langsung Tony Blair yang memakai jas abu-abu dan dasi merah di depan pintu masuk ke Kantor Presiden sekitar pukul 13.00 WIB. Presiden sempat berbincang-bincang singkat dan menanyakan kapan sampai di Jakarta, dan Tony Blair menjawab baru saja tiba dan langsung menuju ke Kantor Presiden untuk bertemu SBY. Saat menyambut Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 itu, Presiden Yudhoyono ditemani sejumlah pejabat antara lain Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin. SBY juga menyambut dengan hangat Tony Blair dan mengingat saat kunjungan Blair yang pertama ke Indonesia tepatnya ke Jakarta pada 2006. "Dalam kunjungan pertama itu, saya mengingat Anda berbicara pentingnya merangkul Islam dan Barat serta bekerja sama mengatasi radikalisme," ucapnya. Teuku juga memaparkan, kunjungan Blair juga melihat kemajuan dalam hubungan antaragama terkait dengan Tony Blair Faith Foundation yang bekerja sama dengan sejumlah sekolah di RI. (*/jno)