Payakumbuh Hemat 1.7 M Pakai Lampu Tenaga Surya

id Payakumbuh Hemat 1.7 M Pakai Lampu Tenaga Surya

Payakumbuh, (Antara) - Pemerintah Kota Payakumbuh berencana mengganti lampu jalan (PJU) yang semula lampu mercury menjadi lampu tenaga surya. Kabid Bina Marga Dinas PU Payakumbuh, Zularman, Minggu (20/7) mengatakan mengganti jenis lampu itu diperkirakan akan menghemat pengeluaran rutin ke rekening PLN hingga Rp1,7 miliar per tahun. "Jika mampu mengganti lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Sukarno-Hatta dan Jalan Sudirman Payakumbuh, dari lampu jenis mercury ke lampu bertenaga surya atau matahari, diperkirakan penghematan anggaran akan cukup besar," kata dia. Menurut Zularman, tahun anggaran 2015, seluruh mercury Jalan Sukarno-Hatta rencananya akan diganti dengan lampu tenaga matahari. Tiap tahun beban pemkot untuk membayar rekening listrik PJU ke PLN cukup besar dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, karena jumlah PJU terus bertambah setiap tahun. Tahun ini, kata dia, pemkot menambah lampu jalan 125 titik lagi di beberapa kelurahan. Hingga sekarang, lanjut dia, pada 76 kelurahan Payakumbuh sudah terpasang 2.600 PJU dari target 6.000 PJU hingga akhir 2017 mendatng. "Beban rekening yang dikeluarkan pemkot hingga saaat ini sudah mencapai Rp3 miliar lebih. "Pada dua ruas jalan protokol itu saja, tidak kurang Rp1,7 miliar yang harus disetor pemko ke PLN," sebutnya. Karena beban yang terlalu berat itulah, pihak Dinas PU merencanakan bakal mengganti PJU jenis mercury ke lampu berkekuatan sinar matahari, sehingga pemko tidak perlu lagi membayar rekening listrik ke PLN. "Biaya perawatannya cukup mengganti baterai PJU saja," kata dia. Dikatakan, pada beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Jakarta, Medan, Palembang, Bandung, Makasar, Semarang dan Yokyakarta, sudah menggunakan, PJU jenis sinar matahari. "Kita pun telah melakukan studi banding ke daerah yang memakai PJU tersebut, dan hasilnya sudah dilaporkan kepada walikota dan DPRD. Insya Allah, tahun 2015, pemko akan memulai penggantian PJU di Jalan Sukarno-Hatta," katanya. (**/mko/WIJ)