Jakarta, (Antara Sumbar) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan terima kasih kepada militer Filipina yang telah membantu membebaskan dua warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, Sawal dan Saparudin.
"Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada partner TNI, yakni Armed Force of the Philipines (AFP) yang telah menyelamatkan dua sandera kita. Mereka pun berjanji untuk segera menindaklanjuti lima WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf," kata Panglima TNI usai Pembukaan Piala Panglima TNI 2017 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjamin bahwa pembebasan dua sandera itu tidak ditebus.
"Ini merupakan upaya diplomasi yang dilakukan oleh TNI dengan militer Filipina. Lima WNI lainnya masih dalam proses," katanya.
Karena, lanjut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini, pembebasan sandera ini harus benar-benar dilakukan dengan teliti dan benar-benar aman.
"Jangan sampai nanti kita salah langkah. Tidak ada negosiasi untuk ganti rugi, tidak ada," tegas Panglima TNI.
Kedua WNI disandera Abu Sayyaf sejak 19 November 2016. Keduanya dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk langsung dievakuasi ke rumah sakit di Zamboanga untuk mendapat perawatan medis.
"Kini kondisinya sudah dalam keadaan baik dan sehat," kata Panglima TNI.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa dua WNI yang dibebaskan militer Filipina setelah disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan akan diserahkan kepada pihak perwakilan pemerintah RI di Filipina, Jumat pagi ini.
Keterangan resmi yang diperoleh Antara di Jakarta menyebutkan bahwa kedua WNI yang dibebaskan militer Filipina, Kamis, adalah Sawal dan Saparudin, penduduk Majene, Sulawesi Barat.
Keduanya akan diserahkan Komando Militer Mindanao Wilayah Barat kepada Atase Pertahanan RI di Filipina Kolonel (P) Asep Syaefudin, sekitar pukul 09.30 waktu setempat.
Dengan dibebaskannya dua WNI itu, kini tersisa lima orang WNI masih disandera Abu Sayyaf di Pulau Jolo, Mindanao.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan bahwa seluruh WNI yang disandera dalam kondisi baik.
"Saat ini WNI yang disandera lokasinya berpindah-pindah meski kadang juga jumlahnya dipecah. Akan tetapi, masih dalam lokasi yang sama. Informasinya juga bahwa keadaan para sandera kini dalam kondisi yang baik," kata Arrmanatha.
Militer Filipina membebaskan dua WNI yang menjadi sandera Abu Sayyaf setelah selamat dari kontak senjata antara polisi Filipina dan kelompok militan itu di Jolo.
Mengutip Reuters, komandan militer Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan kepada wartawan, dalam serangan itu lima anggota kelompok militan tewas, sedangkan lima anggota militer Filipina terluka. (*)
Berita Terkait
Refly Harun hingga Gatot Nurmantyo hadir di Festival Sumpah Sati Bukik Marapalam
Sabtu, 17 Juni 2023 14:45 Wib
Gatot Nurmantyo: Jika ulama kuat maka bangsa jadi kuat
Jumat, 27 Januari 2023 21:25 Wib
Ini alasan Gatot Nurmantyo bersedia terima tanda kehormatan tapi tak hadiri upacara penyematan
Rabu, 11 November 2020 12:08 Wib
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tidak hadiri acara pemberian bintang jasa di Istana
Rabu, 11 November 2020 12:03 Wib
Gatot Nurmantyo akan terima anugerah Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi
Selasa, 3 November 2020 18:22 Wib
Ini alasan polisi larang Gatot Nurmantyo jenguk tersangka aktivis KAMI yang ditahan
Kamis, 15 Oktober 2020 17:53 Wib
Gatot Nurmantyo gagal temui Kapolri untuk bebaskan petinggi KAMI yang ditahan
Kamis, 15 Oktober 2020 17:50 Wib
Prabowo, Hendropriyono dan Gatot Nurmantyo hadiri HUT ke-67 Kopassus
Rabu, 24 April 2019 9:52 Wib