SK CPNS Diserahkan, Guru Garis Depan Sumbar Berkurang Enam Orang

id GURU GARIS DEPAN

SK CPNS Diserahkan, Guru Garis Depan Sumbar Berkurang Enam Orang

Guru Garis Depan (GGD) untuk ditempatkan pada daerah 3 T di Sumbar menerima SK CPNS di auditorium gubernuran, Kamis (24/8). SK diserahkan Wakil Gubernur Sumbar Nasruk Abit. (ANTARA SUMBAR/ Miko Elfisha)

Padang, (Antara Sumbar) - Jumlah Guru Garis Depan (GGD) untuk Sumatera Barat, berkurang enam orang dari awalnya 63 orang menjadi 57 orang karena ada yang mengundurkan diri dan meninggal dunia.

"Kita sudah dapat konfirmasi terkait hal ini. Mudah-mudahan ada gantinya karena tenaga guru untuk Sumbar memang masih kurang," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit di Padang, Kamis.

Ia menambahkan itu saat menyerahkan Surat Keputusan (SK) CPNS, buku rekening Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Tabungan Asuransi Pegawai Negeri Sipil untuk GGD Sumbar di Padang.

Menurutnya peran GGD sangat vital terutama dalam pemerataan pendidikan hingga ke pelosok daerah.

Ekspektasi terhadap mereka juga sangat tinggi. Selain sebagai pendidik, juga diharapkan bisa menberikan manfaat dan tempat bertanya di lingkungan tempat tinggalnya nanti.

Ia berpesan agar secepatnya mendekatkan diri dan memahami adat budaya masyarakat setempat, agar bisa lebih mudah memberikan materi ajar.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Burhasman mengatakan dari 63 orang yang semula diplot untuk daerah itu, lima orang mengundurkan diri dan satu orang meninggal.

"Kita tidak diberi informasi GGD mana yang mengundurkan diri. Tetapi disebutkan jumlahnya berkurang karena alasan tersebut," lanjut dia.

Ia menambahkan GGD adalah orang-orang yang benar-benar telah ditempa untuk menghadapi lingkungan dan budaya di daerah terpencil dan tertinggal.

Mereka juga pernah mengikuti praktek lapangan di pelosok Indonesia, salah satunya di Nusa Tenggara Timur.

"Soal keteguhan dan kemantapan hati, kita sangat yakin dengan GGD ini. Kita berharap, ke depan benar-benar bisa memberikan hasil positif terhadap pendidikan masyarakat daerah tertinggal," lanjut dia.

Burhasman mengemukakan GGD Sumbar tersebut selain berasal dari Sumbar, juga berasal dari Pulau Jawa, Kalimantan bahkan Papua.

Mereka dibagi tiga kelompok masing-masing 21 orang untuk Mentawai, 12 orang untuk Pasaman Barat dan 24 Solok Selatan. (*)