BBPPKI Medan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Pariaman

id BBPPKI Medan

BBPPKI Medan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Pariaman

(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Medan melakukan sertifikasi kompetensi kepada puluhan calon tenaga kerja yang berasal dari Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan, pembekalan kepada calon tenaga kerja sehingga memiliki sertifikat yang diakui dunia kerja," kata Kepala BBPPKI Medan, Ibrar Samekto di Pariaman, Senin.

Selain bertujuan memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada calon pencari kerja, sebutnya sertifikasi kompetensi merupakan salah satu upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimplementasikan program Indonesia Kerja.

Sehingga, tambahnya para pencari kerja yang telah dibekali kemampuan, materi dan sertifikasi mampu memiliki daya saing dalam dunia kerja.

Peserta yang tergabung, ujarnya diutamakan para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Diploma I, II, III, dan Strata satu bidang informatika, dan komputer.

Pelatihan itu diharapkan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil kajian McKinsley Global Intitute (MGI) yang juga diolah Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 menyatakan Indonesia memiliki potensi menjadi negara ekonomi terbesar ke tujuh dunia pada 2030.

"Hasil kajian itu membutuhkan tenaga kerja kurang lebih 113 juta tenaga terampil, namun sayangnya tenaga kerja Indonesia masih didominasi lulusan SMA/SMK sederajat," sebutnya.

Oleh karena itu, lanjutnya perlu adanya pembekalan, pelatihan, dan pemberian sertifikasi kepada calon tenaga kerja produktif di Indonesia.

Sementara itu Wakil Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah pusat dalam mengentaskan kemiskinan, dan menekan angka pengangguran harus didorong semua pihak.

Dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan secara resmi, ujarnya para peserta akan memiliki modal besar dalam bersaing di dunia kerja.

Sebagai contoh, menurutnya tenaga kerja yang memiliki sertifikat dan didukung kemampuan yang baik maka lebih mudah menemukan pekerjaan.

"Sebaliknya masyarakat yang memiliki kemampuan namun tidak dilengkapi sertifikat yang diakui maka cukup sulit bersaing terutama menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN," terangnya. (*)