New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), meskipun pasar meragukan mengenai apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini.
Dengan tidak adanya data utama minggu ini, para investor terus mempertanyakan keyakinan The Fed terhadap "rebound" inflasi, kata para analis. Data inflasi terakhir telah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga Fed berikutnya pada tahun ini.
Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan tidak berubah pada Juni, disesuaikan secara musiman, departemen tenaga kerja AS melaporkan pada Jumat (14/7), gagal memenuhi konsensus pasar.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik kurang dari 0,01 persen menjadi 95,155 pada perdagangan akhir.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1478 dolar AS dari 1,1466 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,3054 dolar AS dari 1,3089 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7797 dolar AS dari 0,7824 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,63 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,55 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9622 franc Swiss dari 0,9639 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2690 dolar Kanada dari 1.2646 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
Upaya kendalikan inflasi di Jambi
Rabu, 8 Mei 2024 15:44 Wib
Pemerintah akan naikan HET Minyak Kita
Rabu, 8 Mei 2024 11:57 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,308 juta per gram
Rabu, 8 Mei 2024 9:13 Wib
Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.090 per dolar AS
Rabu, 8 Mei 2024 9:13 Wib
Kenaikan beras SPHP
Selasa, 7 Mei 2024 14:01 Wib
Presiden sebut pertumbuhan ekonomi 5,11 persen menumbuhkan optimisme
Selasa, 7 Mei 2024 11:39 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,318 juta per gram
Selasa, 7 Mei 2024 8:57 Wib
Pertamina Goes To Campus di ITB
Senin, 6 Mei 2024 16:26 Wib