Jakarta, (Antara Sumbar) - Indonesia dan Norwegia sepakat meningkatkan kerja sama bersamaan tren perdagangan dan nilai investasi yang tumbuh positif sejak tahun 2016.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan kesepakatan peningkatan kerja sama menjadi poin penting hasil pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.
Pertemuan bilateral dilakukan di sela-sela perhelatan KTT G20 di Hamburg Messe Und Congress, Sabtu (8/7) waktu setempat.
Nilai perdagangan 2016 mengalami peningkatan 40,5 persen dibanding tahun 2015.
Sementara investasi mengalami peningkatan sebesar 772 persen, termasuk peningkatan investasi portofolio dari Pension Global Fund Norwegia.
"Perkembangan positif ini perlu terus kita pertahankan, atau bahkan ditingkatkan," ucap Presiden Jokowi kepada PM Erna yang pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2015.
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia telah berada di posisi "investment grade" dari tiga lembaga rating dunia.
"Saya juga harapkan dukungan Yang Mulia agar negosiasi Indonesia-EFTA CEPA (European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement) dapat diselesaikan tahun ini," kata Presiden Jokowi.
Selain bidang ekonomi, Presiden Jokowi juga meminta perhatian pemerintah Norwegia Resolusi Parlemen Norwegia tanggal 2 Juni 2017 mengenai kelapa sawit.
Menurut Presiden Jokowi, resolusi ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama REDD+ antara Indonesia dan Norwegia, serta menafikan upaya-upaya Indonesia terkait penanggulangan perubahan iklim, perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
"Saya percaya bahwa Pemerintah Norwegia akan mendukung hubungan perdagangan yang terbuka dan fair, ungkap Presiden.
Sektor kelautan dan perikanan juga dibahas Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Presiden mengapresiasi adanya peningkatan intensitas kerja sama kelautan dan perikanan antara kedua negara, termasuk dukungan Norwegia terhadap upaya pemberantasan Illegal, Unreportedand Unregulated (IUU) Fishing Indonesia.
"Saya ingin mendorong formalisasi kerja sama di bidang ini, mencakup pemberantasan IUU Fishing, tata kelola perikanan, budidaya berkelanjutan dan perlindungan laut, kata Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (*)
Berita Terkait
Spanyol segel satu tempat di Euro 2024 setelah taklukkan Norwegia 1-0
Senin, 16 Oktober 2023 9:20 Wib
Turki amankan kemenangan dari Kroasia, Norwegia hancurkan Siprus 4-0
Jumat, 13 Oktober 2023 10:06 Wib
Pemprov Sumbar tawarkan potensi energi terbarukan kepada investor Norwegia
Jumat, 24 Februari 2023 17:05 Wib
Sumbar akan gandeng perusahaan asal Norwegia dalam mengolah sampah
Jumat, 24 Februari 2023 14:12 Wib
Sumbar jajaki kerjasama pengelolaan sampah dengan Norwegia
Jumat, 24 Februari 2023 14:00 Wib
Pemprov Sumbar apresiasi peran perantau buka pasar UMKM di Eropa
Kamis, 23 Februari 2023 19:26 Wib
Ahmad Munasir Rafie Pratama, Dosen UII Yogyakarta dilaporkan hilang usai kunjungi kampus Norwegia
Sabtu, 18 Februari 2023 13:03 Wib
Koperasi Sumbar ekspor satu ton bumbu rendang ke Norwegia
Senin, 29 Agustus 2022 16:26 Wib