Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), menyiapkan rencana aksi pengendalian inflasi di daerah itu jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1438 Hijriah.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Bukittinggi, Rismal Hadi di Bukittinggi, Senin, mengatakan sebanyak empat langkah rencana aksi disiapkan sesuai rekomendasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar dan gubernur setempat.
"Pada umumnya kondisi harga barang kebutuhan sebulan sebelum dan sesudah serta saat Ramadhan selalu menunjukkan kenaikan, hal ini yang perlu dikendalikan," kata dia.
Ia menyebutkan langkah yang disiapkan yaitu terkait ketersediaan pasokan barang, menjaga kestabilan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi dengan para pelaku pasar serta masyarakat.
Dalam menjaga ketersediaan pasokan barang akan dilakukan melalui operasi pasar khususnya komoditas beras, inspeksi mendadak (sidak) bahan kebutuhan agar tidak terjadi penimbunan dan sidak harga barang serta pantauan kebutuhan gas LPG.
"Untuk kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan perangkat daerah yang terkait dan segera dilaksanakan langkah konkritnya," kata dia.
Di samping itu, ia mengatakan pemerintah setempat tetap menjaga komunikasi dengan daerah penghasil karena pasar di Bukittinggi juga menjadi pasar bagi warga dari luar kota.
Sementara untuk menjaga kestabilan harga dilakukan melalui pasar murah dan diupayakan menerapkan pasar tani.
"Dari kelancaran distribusi, ini terkait lalu lintas agar masuknya barang dari daerah penghasil ke Bukittinggi tetap lancar," kata dia.
Selanjutnya langkah komunikasi dilakukan melalui sosialisasi bagi para asosiasi pedagang dan masyarakat selaku konsumen agar menerapkan hidup hemat membeli barang sesuai kebutuhan.
"Kondisi umum sejak 2015 lalu setiap Ramadhan selalu menunjukkan peningkatan inflasi seiring peningkatan kebutuhan masyarakat. Hal ini menjadi perhatian agar tidak menyebabkan kerugian bagi masyarakat," kata dia.
Ia menyebutkan sejumlah komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi di antaranya cabai merah, daging sapi dan daging ayam, telur, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara dan biaya sekolah.
Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan pemerintah fokus melakukan pengawasan distribusi pangan memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok di daerah jelang Ramadhan.
"Kendala distribusi tidak boleh jadi penyebab kenaikan harga pangan. Kita fokus awasi itu," kata dia.
Harga kebutuhan pokok di Sumbar seringkali bergejolak menjelang Ramadhan dan Lebaran disebabkan cuaca dan pola belanja masyarakat yang cenderung memborong kebutuhan pada saat tersebut. (*)
Berita Terkait
Pemkab Pacitan studi tiru pengendalian inflasi ke Tanah Datar
Jumat, 26 April 2024 19:35 Wib
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
BI sebut tekanan inflasi Sumbar turun setelah Lebaran
Kamis, 18 April 2024 9:13 Wib
BI Sumbar: Pemda sudah lakukan intervensi khusus atasi inflasi
Kamis, 4 April 2024 17:09 Wib
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
3,93 persen inflasi Provinsi Sumbar pada Maret 2024
Rabu, 3 April 2024 14:36 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Pemkab Tanah Datar rutin melaksanakan rakor pengendalian inflasi
Kamis, 14 Maret 2024 11:40 Wib