DPR: Kemenangan Pemimpin "Kanan" Pengaruhi Ekonomi Indonesia

id Romahurmuziy

DPR: Kemenangan Pemimpin "Kanan" Pengaruhi Ekonomi Indonesia

M Romahurmuziy. (Antara)

Purwokerto, (Antara Sumbar) - Anggota Komisi XI DPR RI Romahurmuziy menilai kemenangan pemimpin berhaluan kanan, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti kebijakan proteksi yang berpengaruh terhadap ekspor Indonesia.

"Puncaknya Trump (Presiden AS) dan di Prancis juga sedang populer berhaluan kanan. Salah satu pengaruh haluan membuat nilai ekspor atau permintaan pada kita lemah secara tarif maupun non tarif karena negara-negara menerapkan proteksi," kata Romahurmuziy saat temu wicara mitra Komisi XI menyangkut perkembangan ekonomi 2014-2016 dan Triwulan Satu 2017, di Purwokerto, Senin.

Dia mengatakan kebijakan proteksi tarif dan non-tarif yang dilakukan tidak lagi melihat apakah melanggar atau tidak kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Sementara itu, menurut dia, kesepakatan WTO pun masih menggantung, belum mendapatkan kepastian pada perundingan di Doha, Qatar.

"Proteksi tarif dan non tarif yang dilakukan bahkan tidak melihat segi apakah melanggar atau tidak melanggar kesepakatan WTO," ujarnya.

Romi menjelaskan ekspor melemah itu menyebabkan sektor swasta di Indonesia kurang maksimal dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Padahal, menurut dia, dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang nilainya mencapai Rp10.000 triliun, untuk konsumsi swasta mencapai Rp8.000 triliun.

"Dari komponen PDB kita, di tahun 2016 sekitar Rp10.000 triliun dengan rincian 'budget spending' pemerintah sebesar Rp2.000 triliun dan Rp8.000 triliun konsumsi swasta seperti investasi langsung luar negeri serta kegiatan ekspor impor," katanya.

Ketua Umum DPP PPP itu menilai apabila peran swasta itu tidak maksimal maka kita tidak mungkin mencapai angka pertumbuhan ekonomi yang diinginkan yaitu sebesar 7 persen.

Karena itu dirinya menilai perlu ada upaya intermediasi yang tidak hanya diinisiasi pemerintah namun sektor swasta bisa berpartisipasi lebih jauh.

Hadir dalam temu wicara mitra Komisi XI menyangkut perkembangan ekonomi 2014-2016 dan Triwulan Satu 2017 itu antara lain unsur pimpinan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perwakilan Purwokerto, pimpinan bank-bank se-Kabupaten Banyumas, Askrindo, dan Jamkrindo. (*)