Ribuan Warga Padang Ikut Lomba Masakan Tradisional

id malamang

Ribuan Warga Padang Ikut Lomba Masakan Tradisional

PADANG, 11/6 - Seorang ibu membakar lemang yaitu makanan terbuat dari beras pulut dan dimasukkan ke dalam bambu pada Lomba "Malamang" (membuat lemang) dalam Festival Sitti Nurbaya di Kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Senin (11/6). Festival yang digelar pada 3 - 11 Juni 2012 ini dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seperti, lomba menggiling cabai, mamarut kelapa, randai, yang diikuti 104 kelurahan dari 11 Kecamatan se Kota Padang. FOTO: ANTARA-SUMBAR/Syafril/12 ()

Padang, (Antara Sumbar) - Ribuan warga Kota Padang, Sumatera Barat mengikuti lomba memasak masakan tradisional seperti 'Lamang',' 'Palai Bada'dan menggiling cabai secara tradisional di kawasan Pantai Padang, Minggu.

"Lomba ini merupakan rangkaian Festival Siti Nurbaya 2017 yang telah menjadi kegiatan tahunan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Medi Iswandi di Padang.

Ia mengatakan selain bertujuan untuk menarik wisatawan datang ke daerah itu. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan masakan tradisional.

"Seluruh peserta berasal dari 104 kelurahan di Kota Padang yang dibagi dalam tiga perlombaan yaitu memasak Lamang, memasak Palai dan menggiling cabai secara tradisonal bagi pria," katanya.

Seluruh peserta diminta untuk menghidangkan masakan yang enak, dengan tampilan menarik serta mengerti dengan filosofi makanan tersebut.

"Dewan juri nanti akan menanyakan filosofi tersebut ketika peserta mengenalkan makanan yang mereka buat," katanya.

Sementara salah seorang peserta dari Kelurahan Gurun Laweh, Yunita mengatakan dalam pembuatan Lamang biasanya membutuhkan waktu sekitar dua jam.

"Kami merupakan utusan kelurahan yang ikut dalam kegiatan ini, kami akan memberikan masakan terbaik," ujar dia.

Ia mengatakan dalam memasak masakan Lamang membutuhkan waktu sekitar dua jam. Masakan ini dimasak menggunakan kayu bakar dan batok kelapa.

"Beras yang telah bersih dimasukkan ke dalam bambu yang telah disiapkan. Kemudian bambu tersebut diisi dengan santan kelapa lalu dimasay di atas perapian yang telah disiapkan," katanya.

Peserta lain dari Kelurahan Padang Barat Dini mengatakan dalam perlombaan ini timnya berusaha memberikan yang terbaik.

"Masakan tradisional sudah mulai ditinggalkan sehingga acara ini membuat generasi muda bisa belajar kembali memasak masakan daerah," kata dia.

Ia berharap ke depannya kegiatan ini dilakukan lebih baik lagi jangan hanya sekedar kegiatan seremonial.

"Saya berharap tata cara memasak masakan tradisional ini bisa diwarisi oleh generasi mendatang," kata dia. (*)