Tradisi Malamang dan Bajamba Memperkuat Pendidikan Karakter di Padangpariaman

id Tradisi malamang

Tradisi Malamang dan Bajamba Memperkuat Pendidikan Karakter di Padangpariaman

Seorang guru menghidupkan api untuk memasak lemang dalam prosesi malamang saat Festival Budaya Malamang, Bajamba dan Gerakan Seniman Masuk Sekolah di SMAN 1 Lubuk Alung, Rabu (13/12). (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1) Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat berupaya memperkuat pendidikan karakter siswa melalui 'malamang' dan 'bajamba' yang merupakan tradisi masyarakat di daerah itu.

"Kegiatan malamang dan bajamba (memasak lemang atau ketan untuk dimakan bersama) memang sangat efektif dalam membangun kekompakan para pelajar. Sebab kedua kegiatan itu tidak bakal berjalan tanpa kekompakan," kata Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur saat Festival Budaya Malamang, Bajamba dan Gerakan Seniman Masuk Sekolah di SMAN 1 Lubuk Alung, Rabu.

Ia mengatakan kegiatan malamang dan bajamba merupakan tradisi budaya warga Padangpariaman yang biasanya dilakukan pada acara yang diselenggarakan warga setempat.

Malamang dan bajamba tersebut penting dipertahankan sehingga tradisi tersebut dirasakan oleh generasi selanjutnya.

Kegiatan ini juga dapat mempertahankan tradisi, makanan tradisional, serta menciptakan karakter positif kepada siswa, sebab kedua kegiatan tersebut meminta kebersamaan dan kekompakan pesertanya.

Kalau tidak kompak maka hasilnya tidak akan bagus," katanya.

Malamang merupakan kegiatan membuat salah satu makanan tradisional yang disebut lamang atau lemang dan biasanya dibuat secara bersama-sama.

Sedangkan bajamba adalah tradisi makan yang dilakukan oleh orang Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Lubuk Alung, Dian Mulyati Syarfi mengatakan pihaknya terinspirasi mengadakan festival budaya itu karena kondisi sosial masyarakat di Padangpariaman yang mendukung terlebih adanya Maulud Nabi Muhammad yang identik dengan malamang.

"Festival ini sudah yang ketigakalinya. Sekarang kita menggelarnya tingkat Sumbar, kata dia.

Wakil Ketua Komite SMAN 1 Lubuk Alung, Aljufri mengatakan kegiatan tersebut bermanfaat bagi pelajar karena itu orang tua dan wali murid mendukung pelaksanaannya sehingga siswa secara kompak membuat lamang dan jamba.

Kami tidak menyentuh sedikitpun dana BOS, karena kegiatan ini memang keinginan bersama wali murid. Terlebih pelaksanaannya bertepatan dengan Maulid Nabi, ujar Aljufri. (*)