New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor tetap tidak pasti apakah produsen-produsen utama akan memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi untuk menguranfi kelebihan pasokan minyak global.
Sebuah komite menteri-menteri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen-produsen utama lainnya setuju untuk mempertimbangkan perpanjangan kesepakatan pada Minggu (26/3).
Namun, para analis mengatakan investor masih memiliki keraguan tentang perpanjangan kesepakatan itu, karena tidak ada produsen-produsen utama yang telah menyatakan sikap mereka secara jelas.
Jumlah rig pengeboran minyak AS yang lebih tinggi juga menekan harga. Rig AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 21 rig pada minggu lalu dari minggu sebelumnya menjadi 652 rig, level tertinggi sejak September 2015, kata perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (24/3).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turunn 0,24 AS dolar AS menjadi menetap di 47,73 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun 0,05 dolar AS menjadi ditutup pada 50,75 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib