Jakarta, (Antara Sumbar) - Program Emas, untuk meningkatkan kelangsungan hidup ibu melahirkan dan bayi baru lahir, memfokuskan peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan dari segi penanganan dan sistem rujukan untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.
"Sistem rujukan ke rumah sakit bagi ibu melahirkan diubah, penanganan darurat di rumah sakit juga lebih dipersiapkan," kata Direktur Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Eni Gustina, di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat.
Eni memaparkan, ketika pasien persalinan yang mengalami pendarahan dan dirujuk ke rumah sakit, tidak boleh langsung dibawa ke rumah sakit.
"Sekarang tidak. Harus distabilkan dulu, diberikan pengobatan dulu. Baru kalau sudah stabil dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan prosedur tetap," kata dia lagi.
Komunikasi antara tenaga kesehatan yang merujuk seperti puskesmas atau bidan harus mengkomunikasikan pada tenaga kesehatan yang dirujuk yakni dokter di rumah sakit rujukan.
Sistem rujukan tersebut, kata Eni diharapkan bisa meminimalkan kemungkinan kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Spesialis Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Emas (Expanding Maternal and Neonatal Survival) Hadi Purwanto merinci sistem rujukan dari bidan atau puskesmas ke rumah sakit.
Hadi menjabarkan, bidan atau tenaga kesehatan di puskesmas harus lebih dulu menghubungi tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan melalui pesan singkat atau telepon.
Bidan harus menyampaikan kondisi pasien kepada rumah sakit sebelum diberangkatkan ke rumah sakit rujukan.
"Rumah sakit juga harus siap. Mereka harus sudah tahu akan ada pasien rujukan datang, dengan kondisi misalnya pendarahan, harus sudah siap memiliki bank darah," kata Hadi pula.
Selain itu, Hadi juga menekankan pentingnya penanganan pasien persalinan selama masa perjalanan ke tempat rujukan.
Program Emas juga meningkatkan pelayanan klinis dan tata kelola klinis kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan kelangsungan hidup ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Selain itu, juga membangun lingkungan yang mendukung dalam kualitas perawatan ibu dan bayi baru lahir. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 9:01 Wib
Pj Wali Kota Pariaman terima penghargaan Pin Emas dari Polri
Kamis, 25 April 2024 18:32 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,319 juta per gram
Kamis, 25 April 2024 9:19 Wib
Kadin harap Presiden dan Wapres terpilih wujudkan Indonesia Emas
Rabu, 24 April 2024 20:38 Wib
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 10:20 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,325 juta per gram
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,343 juta per gram
Senin, 22 April 2024 9:32 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,345 juta per gram
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib