Pekanbaru, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat jumlah kumulatif kasus HIV sampai dengan November 2016 sebanyak 2.234 kasus dan AIDS sebanyak 1.763 kasus.
"Sesuai grafiknya mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2016, kasus HIV sudah lebih banyak ditemukan dari pada AIDS, artinya kinerja tim di layanan HIV AIDS makin berhasil apalagi didukung oleh lembaga sosial masyarakat yang bersama-sama menjangkau populasi kunci," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, tim menjangkau populasi kunci yakni pada penasun (pengguna napza suntik) , penjaja seks langsung dan tidak langsung, gay,waria, berikutnya populasi berisiko yakni pasangan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), WBP.
Selain itu juga populasi rentan terjangkit HIV dan Aids yakni ibu hamil, pasien IMS, pasien TB/hepatitis, balita gizi buruk, populasi umum remaja usia 15 - 24 tahun.
"Tim ini sukses menemukan kasus karena didukung anggaran daerah dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pelatihanpelatihan bagi petugas kesehatan yang akan menjalankan layanan HIV AIDS di kabupaten dan kota Provinsi Riau," katanya.
Ia menjelaskan, mulai tahun 2010 layanan konseling testing (KT) sampai dengan tahun 2016 sudah berjumlah 51 layanan, layanan Infeksi Menular Seksual sudah berjumlah 40 layanan, layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP = CST) sebanyak 33 layanan, yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Selain itu layanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) sebanyak 6 layanan dan layanan PTRM hanya ada di kota Pekanbaru. di Kota Pekanbaru sudah dapat melayani konseling testing HIV dan LKB di seluruh Puskesmas.
Ia menjelaskan, penemuan kasus HIV di mulai tahun 2004, layanan konseling testing sudah dibuka pertama kalinya di RSUD Arifin Ahmad dan sampai dengan saat ini layanan konseling test HIV sudah tersedia pada RSUD kabupaten dan kota.
Ia merinci, bahwa kasus HIV ditemukan terbanyak di Kota Pekanbaru, terbanyak kedua Bengkalis, ketiga Dumai, Pelalawan, Rohil dan seterusnya.
"Seluruh kabupaten dan kota di Riau sudah tertular virus HIV ini. Kelompok resiko terbanyak adalah pada kelompok heteroseksual sebanyak 76,63 persen, homoseksual 11,17 persen, penasun 6,69 persen, penularan dari ibu ke anak (MTCT) sebanyak 4,76 persen, dan transfusi darah 0,57 persen. (*)
Berita Terkait
Aksi Germas Sehat, Semen Padang sosialisasikan PHBS dan bahaya HIV AIDS
Selasa, 13 Februari 2024 13:36 Wib
Semen Padang kampanyekan peringatan HIV/AIDS Sedunia
Jumat, 22 Desember 2023 20:23 Wib
Pemkot Solok berikan edukasi kepada generasi muda tentang bahaya AIDS
Senin, 4 Desember 2023 20:52 Wib
Gubernur Sumbar apresiasi Semen Padang atasi COVID-19 dan AIDS
Rabu, 6 September 2023 15:27 Wib
Upaya penanggulangan HIV AIDS di Bukittinggi
Kamis, 11 Mei 2023 15:24 Wib
HIV AIDS tertinggi kedua di Sumbar, Bukittinggi segerakan langkah antisipasi
Rabu, 10 Mei 2023 18:18 Wib
Pemkot Padang Panjang dukung Padan bentengi generasi muda tertular HIV/AIDS
Senin, 20 Februari 2023 16:00 Wib
PADAN siap pagari anak kemenakan dari HIV/AIDS
Sabtu, 18 Februari 2023 17:38 Wib