Kemdikbud Targetkan 1.100 SMK Rujukan Sertifikasi

id Kemdikbud, SMK, Rujukan Sertifikasi

Malang, (Antara Sumbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 1.100 sekolah menengah kejuruan menjadi sekolah rujukan untuk sertifikasi lulusan sekolah kejuruan itu.

"Kami menargetkan sebanyak 1.100 SMK menjadi sekolah rujukan sertifikasi. Untuk sementara baru ada 250 SMK," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Direktorat Pendidikan Dasar Menengah Kemdikbud Mustaghfirin Amin, di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Sekolah menjadi rujukan sertifikasi tersebut langsung di bawah pengawasan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

BNSP menilai dan menverifikasi SMK rujukan tersebut, contohnya jika SMK itu membuka jurusan otomotif maka BSNP yang menilai apakah itu sudah memenuhi persyaratan atau tidak.

Sekolah-sekolah rujukan itu akan menjadi tempat uji kompetensi bagi SMK-SMK lainnya.

"Mulai tahun ini, lulusan SMK mendapat sertifikat profesi. Jadi tidak hanya mendapat ijazah tetapi juga sertifikasi profesi."

Mustaghfirin menambahkan sertifikat tersebut diberikan agar kompetensi lulusan SMK diakui.

Menurut dia, ke depan tenaga kerja Indonesia dinilai dari kompetensi yang dimilikinya. Misalnya lulusan sama-sama kelistrikan, kalau yang satu kompetensinya lebih baik maka akan berkorelasi dengan upah yang diterima. Kompetensi tenaga kerja itu bisa diakui melalui sertifikasi profesi.

Ia mengatakan saat ini jumlah SMK di Tanah Air mencapai 12.000 sekolah. Potensi terbesar masih terletak di bidang pelayanan mulai dari perhotelan hingga pariwisata.

Saat ditanyakan apakah sudah ada pengakuan bersama dengan negara-negara di Asia Tenggara, dia menjawab bahwa sudah ada perjanjian kerja sama negara-negara ASEAN dalam MEA, namun perlu diratifikasi lebih lanjut.

Mustaghfirin menyebut lulusan SMK sudah diakui negara-negara lain, contohnya ada perusahaan perhotelan di Malaysia yang membuka lowongan khusus untuk lulusan SMK. (*)