Pemkot: Rp100 Juta untuk Pengembangan "Gunung Padang"

id Gunung Padang

Padang, (Antara) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada tahun anggaran 2015 mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta untuk mengembangkan destinasi wisata atau Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang.

"Anggaran tersebut telah kami tambahkan dalam APBD perubahan yang rencananya akan digunakan dalam pengembangan tahap awal KWT Gunung Padang tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Dian Fakhri saat dikonfirmasi di Padang, Kamis.

Dia menyebutkan pada tahap awal ini sepenuhnya anggaran tersebut akan digunakan untuk menyusun sebuah studi dalam menganalisis potensi pembangunan pada KWT tersebut.

Studi analisis potensi ini, katanya, mencakup pembangunan infrastruktur semisal bangunan atau jalan yang sesuai dengan kondisi di Gunung Padang tersebut.

Untuk memudahkan studi analisis tersebut, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pemerintah provinsi dan para akademisi ahli dalam bidang tersebut.

Sehingga hasilnya nanti dapat memuaskan dan sesuai rencana yang telah ditetapkan, ujar Dian.

"Pentingnya studi analisis potensi ini mengingat mulai banyaknya investor yang memberikan penawaran untuk menanamkan modal di daerah tersebut," ucapnya.

Menurutnya, sebelum proyek ini dilepas ke Investor tentunya membutuhkan studi pengayaan dan penelaahan agar nantinya dapat diperhitungkan keuntungan dan kerugiannya.

Selain itu hal ini juga untuk menganstisipasi adanya konflik dengan masyarakat sekitar bila nantinya setelah pembangunan terjadi hal yang bersifat negatif.

Oleh sebab itu, kata Dian, pihaknya berharap mendapat dukungan dari segenap masyarakat kota untuk mewujudkan salah satu program unggulan wali kota tersebut.

Sementara itu, pakar bidang Kemaritiman dari Universitas Andalas Indra Junaidi Zakaria mengingatkan pemkot untuk memperhatikan setiap dampak yang terjadi pada lingkungan jika pembangunan berjalan nantinya.

Lokasi Gunung Padang tersebut terletak di dekat Pantai Padang, tentunya harus juga memperhatikan kondisi sumber daya hayati di sekitarnya, jangan sampai terjadi gangguan terhadap habitatnya, ujar Indra. (*)