Sawahlunto (ANTARA) - PT Wahana Wisata Sawahlunto (WWS) selaku badan usaha milik daerah yang mengelola destinasi wisata di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menerapkan strategi bertahan atau turnaround untuk menjaga eksistensi dan keberlanjutan operasional Waterboom Muaro Kalaban di tengah keterbatasan anggaran.
Direktur PT WWS Adriyan Yudistiara mengatakan salah satu langkah awal manajemen baru adalah menghadirkan program kartu keanggotaan senilai Rp50 ribu dengan manfaat bebas masuk selama satu bulan sebagai bentuk pelayanan publik kepada masyarakat Sawahlunto sekaligus upaya menggairahkan kunjungan wisata.
“Program membership ini kami rancang sebagai public service bagi warga Sawahlunto, sekaligus bagian dari strategi turnaround agar destinasi ini tetap hidup dan memberi manfaat langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat dan pemerintah daerah,” kata Adriyan di Sawahlunto, Minggu.
Ia menjelaskan strategi turnaround tersebut dijalankan melalui tiga fokus utama, yakni pembenahan organisasi dan tata kelola internal, penguatan kondisi keuangan operasional, serta inovasi pelayanan agar destinasi kembali relevan dengan kebutuhan dan preferensi pengunjung.
Menurut Adriyan keterbatasan dukungan anggaran dari APBD justru menjadi tantangan dan kesempatan bagi manajemen untuk berinovasi dengan memaksimalkan potensi kolaborasi dan kerja sama lintas sektor dalam mempertahankan kualitas layanan wisata.
Selain promo membership, PT WWS juga membuka peluang kerja sama dengan investor maupun perusahaan lokal dan nasional yang ingin berkontribusi dalam pengembangan fasilitas dan atraksi destinasi wisata di Sawahlunto.
“Kami terbuka terhadap kerja sama yang tidak selalu berbentuk uang. Bisa berupa dukungan fasilitas atau pembenahan sarana atraksi, dengan skema penempatan identitas brand sebagai bentuk kemitraan,” ujarnya menjelaskan.
Adriyan menambahkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Waterboom Muaro Kalaban diharapkan dapat memberi efek berganda bagi perekonomian masyarakat, termasuk UMKM di sektor kuliner, jasa, dan perdagangan sekitar destinasi.
Melalui langkah tersebut, PT WWS menargetkan peningkatan kepercayaan publik terhadap layanan wisata daerah sekaligus memperkuat keberlanjutan operasional destinasi di tengah tantangan fiskal daerah.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan PT WWS dalam memperkuat fungsi pelayanan publik BUMD, namun menegaskan aspek keselamatan pengunjung harus tetap menjadi prioritas utama, terutama pada masa libur akhir tahun.
“Inovasi pelayanan itu penting, tetapi keselamatan pengunjung tidak boleh diabaikan, apalagi saat potensi lonjakan kunjungan meningkat,” kata dia.
Ia menilai strategi turnaround yang dijalankan PT WWS sejalan dengan peran BUMD sebagai instrumen pelayanan publik sekaligus penggerak ekonomi lokal, khususnya bagi pelaku usaha mikro dan kecil di sekitar kawasan wisata.
