Padang (ANTARA) - Di tengah masa pemulihan pascabencana di Kota Padang, Posko PSI di Belimbing terus menjadi salah satu pusat bantuan yang paling aktif bagi warga sekitar. Berbagai layanan, mulai dari kebutuhan dasar hingga dukungan psikososial, masih berjalan sejak hari pertama bencana terjadi.
Penanggung Jawab Posko PSI Belimbing, Feri Mukli di Padang, Kamis, mengatakan distribusi kebutuhan utama bagi warga tetap berlanjut. Selain memenuhi kebutuhan air, Posko PSI juga menghadirkan layanan unik yang diminati warga, seperti pangkas rambut gratis. Dia menyebut program ini menjadi favorit berbagai usia.
“Pangkas rambut keliling, tetap berjalan hingga saat ini. Pangkas rambut gratis menjadi program yang banyak peminatnya dari anak-anak hingga orang tua. Yang jelas mereka menjadi lebih rapi dan tentunya terlihat lebih segar kembali,” katanya.
Menurut Feri, kepercayaan masyarakat terhadap Posko PSI semakin tinggi. Bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan.
“Posko masih menerima donasi dari masyarakat umum dan instansi pemerintah dari kementerian dan perantau. Syukur alhamdulillah posko utama dan dapur umum PSI menjadi tempat yang dipercaya sebagai penyalur donasi,” ujarnya.
Tidak hanya fokus pada warga yang berada di posko utama, tim PSI juga menyalurkan bantuan ke posko lain, termasuk dua posko baru di kawasan Pasar Lalang wilayah yang kini masuk kategori rawan longsor.
“Posko juga melakukan bagi-bagi makanan ke posko lain, karena ada dua posko baru yang mana mereka merupakan warga yang tinggal di pinggir bukit Pasar Lalang yang mana merupakan daerah rawan longsor saat ini jika terjadi hujan lebat,” jelasnya.
Feri memaparkan bahwa aktivitas posko beberapa hari terakhir cukup padat. Kegiatan yang dilakukan posko dalam beberapa hari terakhir mulai dari dapur umum, trauma healing, pangkas rambut gratis, dan pendistribusian bantuan, mulai dari air bersih hingga makanan.
Jumlah warga yang mengungsi di Posko PSI perlahan menurun seiring beberapa di antaranya mulai menumpang di rumah keluarga.
“Untuk saat ini sekitar 220 warga bernaung di Posko PSI, karena ada yang mulai ke rumah keluarga juga. Sebelumnya 313 warga,” terang Feri.
Meski kebutuhan dasar telah terpenuhi, Feri menegaskan, masalah terbesar kini adalah masa depan para penyintas beberapa bulan ke depan.
“Untuk saat ini makan sudah terpenuhi oleh dapur umum, kasur dan peralatan mandi tercukupi. Saat ini yang dibutuhkan solusi untuk mereka beberapa bulan ke depan, seperti hunian sementara (kontrakan),”
