Menteri Kehutanan berikan bantuan untuk korban bencana hidrometeorologi di Agam (Video)

id Mentri Kehutanan,Raja Juli Antoni,Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ,banjir bandang,bencana hidrometeorologi di Agam,Agam, Sumatera B

Menteri Kehutanan berikan bantuan untuk korban bencana hidrometeorologi di Agam (Video)

Mentri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni menyambangi lokasi pengungsian warga banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni memberikan bantuan kepada korban bencana hidrometeorologi di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu.

Bantuan tersebut langsung diserahkan kepada korban banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan di lokasi pengungsian di SDN 05 Kayu Pasak, senilai Rp100 juta dengan jumlah 180 paket berupa telor, mie instan, beras, minyak goreng, sarden, teh, kopi, gula, sabun cuci piring, sabun mandi, kecap, sambal, sabun colek, autan, sampo dan tikar.

Saat menyerahkan bantuan, Raja Juli Antoni berdialog dengan para korban di lokasi pengungsian tersebut dan mereka menyampaikan awal kejadian bencana melanda daerah itu pada Kamis (27/11) sore.

"Sebelumnya kejadian ada bunyi gemuruh yang cukup keras, sehingga saya, keluarga dan warga lainnya berlarian tidak tahu arah," kata Erlina di Lubuk Basung, Minggu.

Akibat kejadian itu, tiga orang keluarganya terseret banjir bandang dan belum ditemukan sampai Minggu (30/11).

Mentri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni mengatakan atas nama pribadi, turun berduka cita atas musibah yang melanda Sumbar.

Saat ini sudah berdatangan bantuan ke warga yang terdampak banjir bandang, tanah longsor dan banjir.

Penanganan bencana fokus untuk tangap darurat dalam evakuasi korban yang masih hilang, rehabilitasi dan mendatangkan psikolog untuk korban

"Ada seorang warga di pengungsian menyampaikan masih kehilangan satu orang adek, seorang anak dan seorang keponakan," katanya.

Sekretaris Nagari Salareh Aia, Reni mengatakan jumlah korban banjir bandang yang mengungsi di SDN 05 Kayu Pasak sebelumnya hanya 130 orang sekarang sudah bertambah menjadi 180 orang.

"Warga yang mengungsi merupakan merupakan Sawah Laweh, Jorong Kayu Pasang," katanya.

Ia menambahkan lokasi pengungsian SDN 05 Kayu Pasak butuh penerangan, air bersih dan jaringan komunikasi terputus semenjak kejadian.

Warga juga membutuhkan selimut, tempat tidur dan kebutuhan yang lainnya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.