Tim Gabungan Agam cari sembilan korban terseret banjir bandang

id banjir bandang,Agam,Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.

Tim Gabungan Agam cari sembilan korban terseret banjir bandang

Petugas gabungan sedang evakuasi korban terdampak banjir bandang di Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Dok ANTARA/HO/Basarnas Padang

Lubukbasung (ANTARA) - Tim Gabungan Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat berupaya untuk mencari sembilan korban dinyatakan hilang tertimbun material tanah longsor dan banjir bandang melanda daerah itu dampak curah hujan cukup tinggi semenjak 22-28 November 2025.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Abdul Ghafur di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan tim gabungan terdiri dari Satgas BPBD Agam, Basarnas Padang, Brimob Polda Sumbar, Polri, TNI, masyarakat dan lainnya.

"Tim gabungan mencari sembilan korban yang hilang tertimbun tanah longsor dan banjir bandang di empat kecamatan," katanya.

Ia menjelaskan empat kecamatan itu yakni di Toboh, Nagari atau Desa Malalak Timur, Kecamatan Malalak sebanyak tujuh orang hilang terseret banjir bandang atas nama Salma (52), Mirzal (58), En (6), Qilla (8), Adnan (1), Adi (45 dan Yar (49) pada Kamis (26/11) sore.

Sebelumnya delapan korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Azmar (50), Jasmawati (60), Yusmaniar (60), Herman (65), Azir (36), Marnis (60), Gina (23) dan Diman (75).

Setelah itu di Arikia, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya hilang terseret banjir bandang sebanyak dua orang atas nama Afrizal dan Mariana pada Kamis (27/11) siang.

"Dua korban telah ditemukan atas nama Safrudin dan Emninar dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (27/11)," katanya.

Ia menambahkan di Paninggiran Bawang, Nagari Nan Limo, Kecamatan Palupuh sebanyak satu orang hilang tertimbun tanah longsor atas nama Muhammad Daud (35) pada Selasa (25/11) siang.

Setelah itu di Kuok Tigo Koto, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur hilang tertimbun tanah longsor atas nama Rajibah (80) pada Kamis (27/11).

"Kita berharap sembilan warga hilang ini bisa ditemukan dalam waktu dekat," katanya.

Ia mengakui bencana alam tanah longsor, banjir, pohon tumbang, angin kencang dan lainnya terjadi di 16 kecamatan dampak curah hujan cukup tinggi pada 22-28 November 2025.

Saat ini tercatat 12 warga meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor. Data ini belum termasuk kejadian banjir bandang di Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan pada Kamis (27/11) sore.

Juga mengevakuasi 150 warga terdampak banjir di Kecamatan Ampek Nagari.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.