Simpang Empat (ANTARA) - Ratusan kendaraan terjebak karena banjir menutupi jalan nasional di Aia Gadang Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sejak Rabu (26/11) hingga Kamis (27/11) pagi.
"Arus lalu lintas putus total karena air menggenangi jalan dengan ketinggian mencapai satu meter lebih. Sampai pukul 08.00 WIB pagi ini sudah 12 jam kendaraan terjebak," kata Kepala Bagian Ops Polres Pasaman Barat Kompol Muzhendra di Simpang Empat, Kamis.
Menurutnya, akibat lupakan Sungai Batang Pasaman jalan nasional yang menghubungkan Pasaman Barat bagian selatan ke bagian utara tidak bisa dilalui kendaraan.
Panjang antrean kendaraan menuju enam kecamatan di Pasaman Barat dan menuju Sumatera Utara diperkirakan mencapai dua kilometer sejak Rabu (26/11) malam.
Jalan itu merupakan jalan satu-satunya menuju enam kecamatan yang ada di Pasaman Barat.
Pihaknya sudah menurunkan puluhan personel untuk mengatur lalu lintas di lokasi banjir. Selain itu juga membantu warga yang terdampak banjir.
"Kita mengimbau kepada pengendara agar tetap sabar dan tidak terburu-buru menyeberangi banjir karena sangat berbahaya bagi keselamatan mereka.
Salah seorang pengendara Dodi (40) mengatakan dia sudah terjebak sekitar 10 jam sejak luapan Sungai Batang Pasaman meluap.
"Saya hendak ke Simpang Empat dari Tanah Batahan. Namun hingga pagi ini kendaraan tidak bisa menempuh derasnya luapan air," katanya.
Selain menutupi badan jalan, puluhan rumah disekitarnya juga ikut terendam banjir. Saat ini rumah disekitarnya sudah ditinggal pemiliknya karena mencari tempat yang aman.
Dari data BPBD hingga Rabu (26/11) sore, dari 11 kecamatan yang ada, 10 kecamatan diantara terdampak banjir dan longsor.
Pemkab Pasaman bersama instansi terkait lainnya terus memberikan bantuan dan pertolongan bagi warga terdampak banjir dan longsor.
Saat ini pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat bencana untuk satu pekan kedepan.
