Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat menegaskan komitmen memenuhi kebutuhan infrastruktur pedagang di pasar kuliner Taman Silo dengan memastikan seluruh tahapan pembangunan dilakukan transparan, terkoordinasi, dan sesuai izin aset dari PT Bukit Asam (PTBA).
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra di Sawahlunto, Selasa, mengatakan pembangunan infrastruktur pendukung tidak dapat dimulai sebelum persetujuan resmi penggunaan lahan PTBA diterbitkan, sebab seluruh pekerjaan harus aman secara administratif dan hukum.
“Kita sudah siapkan anggarannya, tinggal menunggu izin lahan dari PTBA agar pekerjaan berjalan tertib dan sesuai aturan,” kata dia.
Ketua Asosiasi Pedagang Silo Sawahlunto (Apesisto) Tristan Wicaksono menyampaikan pedagang mendukung tertib administrasi, namun berharap proses percepatan dilakukan karena kebutuhan fasilitas di lapangan semakin mendesak.
“Pedagang butuh kepastian waktu karena infrastruktur yang memadai sangat menentukan kenyamanan pembeli dan kelancaran usaha,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota memaparkan bahwa Pemko telah mengalokasikan lebih dari Rp500 juta pada APBD Perubahan 2025 untuk pembangunan sarana seperti pengecoran lantai, fasilitas sanitasi atau MCK, pengaturan zonasi pedagang, serta penataan sarana pendukung lainnya.
Sejumlah dinas seperti Perindagkop, PUPR, Pariwisata, Perhubungan, dan DKP2LH memberikan penjelasan teknis kepada pedagang terkait tahapan pekerjaan, standar konstruksi, manajemen lalu lintas, dan pengelolaan lingkungan di kawasan kuliner tersebut.
Audiensi tersebut juga membahas dinamika komunikasi yang sempat terjadi antara pedagang dan Pemko, termasuk mengenai urgensi perbaikan drainase, kebutuhan listrik dan air bersih, serta standar kebersihan untuk menjaga daya tarik kawasan.
Wali Kota menilai dialog ini menjadi momentum menyatukan persepsi dan memastikan bahwa pembangunan kawasan kuliner Taman Silo dilakukan dengan mengutamakan kebutuhan pelaku usaha tanpa mengabaikan ketertiban administrasi aset negara.
Pemko juga meminta pedagang untuk terus menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban kawasan karena Taman Silo telah menjadi salah satu titik pertumbuhan ekonomi berbasis kuliner dan wisata di Sawahlunto.
