"Fly over" Sitinjau Lauik akan atasi masalah gradien dan radius tikungan

id fly over sitinjau lauik, sitinjau lauik, tanjakan, jalur, jembatan layang

"Fly over" Sitinjau Lauik akan atasi masalah gradien dan radius tikungan

Dokumentasi - Jalan Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Solok, Sumatera Barat. ANTARA/HO - Kementerian PUPR

Padang (ANTARA) - Kehadiran "fly over" Sitinjau Lauik di kawasan Lubuk Kilangan Kota Padang menjadi solusi keamanan dan kenyamanan berlalu lintas di kawasan tanjakan legendaris di Sumatera Barat itu.

Setidaknya ada ada tiga perbedaan dari jalur reguler Tanjakan Sitinjau Lauik yang saat ini digunakan dengan ruas jalur fly over Sitinjau Lauik nanti setelah terbangun dan operasional.

Yang paling signifikan adalah perbedaan gradien atau ketinggian tanjakan, radius tikungan serta jarak pandang.

Fly over Sitinjau Lauik tahap pertama dibangun untuk mengatasi tanjakan dan tikungan Panorama I dengan panjang 2,78 kilometer.

Jalan layang ini akan memperbaiki aspek geometrik dari sisi gradien maksimal atau kemiringan tanjakan dari 26 persen tanjakan di jalur tanjakan Sitinjau Lauik saat ini menjadi delapan persen saja.

Kemiringannya menjadi sangat layak karena berada di bawah gradien 12 persen yang menjadi batas toleransi gradien jalur jalan raya.

Kedua aspek radius tikungan. Saat ini radius tikungan di Tanjakan Sitinjau Lauik kurang dari sekitar 15-16 meter saja. Namun tikungan atau kelokan di fly over itu akan menjadi kurang dari 95 meter. Artinya tidak ada lagi tikungan tajam.

Kendaraan yang melintas di fly over lebih nyaman dengan kelokan yang lebih aman untuk di lintasi.

Kondisi saat ini, khususnya di tikungan Panorama 1, kelokannya begitu tajam sehingga menjadi kendala untuk dilintasi kendaraan ukuran besar seperti trailer, truk besar, bus ukuran besar dan sejenisnya.

Selain kelokan tajam, juga ketinggiannya atau gradiennya sangat curam. Sehingga di beberapa jalur kelokan di sana dijaga oleh relawan yang menempati Posko Keamanan Jalan Raya (PKJR).

Selain itu, aspek jarak pandang pengemudi yang kondisi saat di Tanjakan Sitinjau Laiuk cukup pendek karena berkelok-kelok, maka di fly over ruas dan jarak pandangnya akan lebih panjang karena jalur jalan didesain lebih panjang dan memangkas kelokan-kelokan yang ada saat ini.

Fly over Sitinjau Lauik akan terdiri dari bagian jalan dan jembatan. Artinya di sana akan ada lima ruas jalan dan empat buah jembatan.

Dari empat jembatan itu, jembatan I dan jembatan II akan menjadi lokasi kelokan atau belokan. Sedangkan jembatan IV akan dibangun dengan teknologi "cable stayed".

Sampai kapan pembangunannya tuntas hingga operasional dan difungsikan, semuanya terus dilakukan percepatan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Proyek pembangunan fly over ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi senilai Rp1,163 triliun.

Berdasarkan data Kementerian PU jalan layang ini akan memiliki dua lajur jalan masing-masing lebar 2,5 meter yang dilengkapi bahu jalan 1,5 meter dan trotoar di pinggirnya.

(Dari berbagai sumber)

Pewarta :
Editor: Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.