Sawahlunto (ANTARA) - Usulan variasi menu dari pelajar untuk menyertakan pilihan makanan kekinian pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat ditanggapi positif oleh pengelola SPPG, namun penyusunan menu tetap mengikuti standar gizi Badan Gizi Nasional (BGN), rekomendasi Dinas Kesehatan, serta pengawasan Polri demi menjaga kualitas gizi siswa.
Kepala SPPG Santua Barangin Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Sawahlunto Kevin Ardian, di Sawahlunto, Senin, mengatakan aspirasi siswa menjadi bahan evaluasi, tetapi komposisi gizi program nasional tidak dapat diubah.
“Kami mendengar keinginan siswa untuk menu kekinian, tetapi formulasi tetap wajib sesuai standar gizi BGN, masukan Dinas Kesehatan, dan pengawasan Polri agar keamanan pangan terjamin,” kata Kevin.
Ia menyampaikan bahwa SPPG menyiapkan rata-rata 3.457 porsi setiap hari untuk 24 sekolah, dengan proses pengawasan mencakup pemeriksaan bahan baku harian, pengolahan malam hari, serta distribusi bertahap melalui tiga trip sesuai jenjang pendidikan.
Sementara itu Waka Kesiswaan MTs Negeri 2 Sawahlunto Evi Yunita menyebut sekolah mendampingi siswa mulai dari penerimaan makanan hingga proses konsumsi, termasuk mencatat riwayat alergi dan memastikan kebersihan wadah.
Menurut dia, makanan selalu habis dikonsumsi di sekolah dan memberikan manfaat bagi siswa, terutama dari keluarga kurang mampu yang sebelumnya kerap berangkat tanpa sarapan.
Siswa MTsN 2 Sawahlunto, Khalilah dan Azzam, berharap variasi menu tetap seimbang gizi tetapi sesekali mengikuti tren kuliner remaja.
“Kami suka ayam dan buah. Tapi lebih suka kalau ada menu yang kekinian, yang viral-viral seperti ayam geprek dan lain-lain,” kata mereka.
Kevin menegaskan evaluasi berjalan rutin dan melibatkan tenaga kesehatan, sementara umpan balik sekolah menjadi dasar penyempurnaan operasional.
“Variasi akan kami kelola bertahap, meskipun demikian standar gizi tidak boleh dilalaikan,” katanya.
Pendampingan Polri melalui Dokkes terus dilakukan untuk memastikan kepatuhan SOP, termasuk pemeriksaan bahan, higienitas dapur, serta sanitasi wadah makanan.
